TADABUR BAB 7

 TADABUR






1.        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu kalam diartikan sebagi pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu. Adapun kata kalam berasal dari bahasa Arab yang berarti kata-kata, pembicaraan. Dalam pengertian

pembicaraan yang bernalar dan menggunakan logika. Oleh sebab itu ciri utama iImu kalam adalah rasional dan logis. Sehingga ilmu kalam sangat erat hubungannya dengan ilmu mantiq/logika. Istilah lain dari ilmu kalam adalah theologi Islam. Adapun ruang lingkup pembahasan ilmu kalam ialah: Ilahiyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah seperti wujud Allah, nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah, af’al dan lain sebagainya. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasulullah, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat, karomah dan lain sebagainya. Ruhaniyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh, dan lain sebagainya. Sam’iyyat, yaitu segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i (dalil naqli berupa Al-Qur’an dan sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka, dan lain sebagainya.

2.       Masalah-masalah yang berhubungan dengan ilmu kalam juga disinggung dalam banyak hadits, Diantarannya hadis yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan. Adapula beberapa hadis yang kemudian dipahami sebagian umat sebagai prediksi Rasulullah Saw. mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam.

3.         Pemikiran-pemikiran logika manusia berasal dari pemikiran umat Islam sendiri dan pemikiran yang berasal dari luar umat Islam. Di dalam Al- Qur’an, banyak sekali terdapat ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk berfikir dan menggunakan akalnya. Dalam hal ini biasanya Al- Qur’an menggunakan redaksi tafakkur, tadabbur, tadzakkur, tafaqqah, nazhar, fahima, ‘aqala, ulul albab, ulul ilm, ulul abshar, dan ulun nuha.

4.         Instingtif manusia punya naluri ber-Tuhan. Oleh sebab itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. Para ilmuwan mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul agama dikalangan orang-orang primitif. Seperti sistem kepercayaan orang Jawa kuno telah terbentuk sebelum datangnya Hindu-Budha. kepercayaan animisme, yakni kepercayaan adanya roh atau jiwa pada semua benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Pemujaan terhadap nenek moyang merupakan bentuk ibadah yang paling tua. Mereka menganggap bahwa animisme dan pemujaan terhadap nenek moyang sebagai asal-usul kepercayaan dan ibadah tertua terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5.    Untuk dapat mengetahui dasar-dasar ilmu atau ajaran Islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah yang universal dalam ajarannya maka diperlukan ilmu kalam, sebab ilmu kalam harus sesuai dengan realitas secara objektif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar