MANFAAT P5

 



MANFAAT P5

 

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila

Untuk Satuan Pendidikan

1       Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat

2       Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

PRINSIP-PRINSIP P5

 



PRINSIP-PRINSIP P5

 HOLISTIK bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek profil yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek profil, seperti peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.

PERLUNYA P5

 




PERLUNYA P5

             “... perlulah anak anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” Ki Hadjar Dewantara

GAMBARAN P5

 

GAMBARAN PELAKSANAAN P5

             Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

PELAJAR PANCASILA

 



PROFIL PELAJAR PANCASILA

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Langkah Langkah P5

 



LANGKAH LANGKAH P5

2.      Menyiapkan ekosistem sekolah

          A.   Budaya satuan pendidikan seperti apa yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan projek?

          B.   Apa saja peran anggota komunitas satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek?

          Yang perlu dipersiapkan

                Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila

                Memahami peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

                Mendorong penguatan kapasitas pendidik dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

IBADAH WUJUD SYUKUR

 



BAB 3

IBADAH SEBAGAI PERWUJUDAN SYUKUR

 

 

Kompetensi

KI 3      Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Luqman/31: 13-14 serta Hadits tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia

KI 4      1.  Membaca Q.S. Luqman/31: 13-14 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf

            2.  Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman/31: 13-14 dengan lancar

            3.  Menyajikan keterkaitan antara kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah dengan berbuat baik terhadap sesama manusia sesuai pesan Q.S. Luqman/31: 13-14

 

Bahan Tafakkur

1.    Pada umumnya, ketika dalam keadaan sehat manusia tidak menyadari bahwa kesehatan itu adalah nikmat dari Allah SWT. yang harus disyukuri. Manusia cenderung menganggap bahwa itu semua hal biasa dalam kehidupan, ada sehat dan ada sakit. Oleh karena itu, mereka tidak merasa perlu untuk bersyukur karena adanya kesehatan itu. Bagaimana menurut kalian?

2.    Semua anak terlahir dari seorang ibu. Tetapi banyak di antara mereka yang kemudian lupa kepada jasa dan pengorbanan sang ibu. Banyak kasus penghinaan, penganiayaan, dan penistaan terhadap orang tua, terutama ibu. Salah satu contohnya adalah seorang anak yang menuntut ibunya yang sudah renta ke pengadilan karena kesalahpahaman dalam masalah harta. Akhirnya, sisa hidup yang semestinya dapat dinikmati oleh sang ibu sebagai bentuk bakti seorang anak, justru menjadi pesakitan gara-gara tuntutan anaknya. Bagaimana kalian mencermati kasus-kasus demikian dan sejenisnya?

       Melalui tafakkur ini, hikmah dan pelajaran apa yang dapat kita ambil dari realita tersebut diatas?

 

A.   TADARRUS

       Tadarrus Alqur’an merupakan pembiasaan peserta didik untuk menumbuhkan rasa senang dan terbiasa membaca Alquran. Tadarrus ini yang dibaca adalah ayat ayat yang sering dibaca sehari-hari. Waktu untuk membaca antara 5 – 10 menit sebelum pelajaran inti dimulai, baik secara kelompok maupun individu.

       Dalam kesempatan ini alternatif yang dibaca yaitu QS. Ibrahim ayat 7 s/d 12 surah ke 14 juz 13 atau QS. Al Humazah surah ke 104 juz 30.

B.   Menganalisa dan Mengevaluasi

1.    Membaca / Ayat Alquran

 

وَاِ ذْ قَا لَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ

وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسٰنَ بِوَا لِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَا لِدَيْكَ ۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

 

 

 


         Artinya

       "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman 31: Ayat 13).

       "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. Luqman/31: 14).

2.    Tajwid

Lafal

Hukum Bacaan

Alasan

Cara Membaca

السَّمٰوٰتِ

Alif Lam  Syamsiyah

Alif Lam bertemu salah satu huruf syamsiyah (syin)

Suara lam sukun, masuk (idgham) ke suara sin

وَا لْاَ رْضِ

Alif Lam  Qomariyah

Alif Lam bertemu salah satu huruf qomariyah (hamzah)

Suara Lam sukun tidak masuk ke suara hamzah

قِيَا مًا وَّقُعُوْدًا

Idgham bighunnah

Fathah tanwin ketemu huruf Wau

Suara tanwin pada huruf nun dimasukkan ke huruf wau

جُنُوْبِهِمْ

Mad Thabi’i

Dlommah diikuti wawu mati atau sukun

Huruf ba dibaca panjang 2 harokat

خَلَقْتَ

Qolqolah Sughra

Huruf qolqolah (Qof) sukun ditengah kata

Huruf qaf sukun dibaca memantul

عَذَا بَ النَّا رِ

Mad ‘aridl lissukun

Mad tabi’i dibaca waqaf

Suara na---r dipanjangkan hingga 6 harokat

 

3.    Kosa kata  

Lafal

Arti

Lafal

Arti

وَاِ ذْ

ketika

بِوَا لِدَيْهِ

kepada kedua orang tuanya

لِا بْنِهٖ

kepada anaknya

حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ

Ibunya telah mengandungnya

يَعِظُهٗ

memberi pelajaran kepadanya

وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ

keadaan lemah yang bertambah-tambah

يٰبُنَيَّ

Wahai anakku

وَّفِصٰلُهٗ

menyapihnya

لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ 

Janganlah engkau menyekutukan Allah

 عَا مَيْنِ

dua tahun

الشِّرْكَ

mempersekutukan

اَنِ اشْكُرْ لِيْ

bersyukurlah kepada-Ku

لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ

benar-benar kezaliman yang besar

وَلِـوَا لِدَيْكَ

kepada kedua orang tuamu

وَوَصَّيْنَا

Kami perintahkan

 اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Tempat kembali

 

4.   Asbabun Nuzul

       Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., bahwa orang orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “bukti apakah yang dibawa Musa kepadaMu?. Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya.”

       Mereka juga mendatangi kamum Nasrani, dan bertanya, “Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata orang buta sejak lahir dan penyakit sopak, serta menghidupkan orang yang sudah mati.”  Selanjutnya mereka juga mendatangi Rasulullah saw., dan berkata, “Mintalah kepada Tuhanmu agar bukit Shafa itu jadi emas untuk kami. ”Nabi Muhammad saw., berdoa dan turunlah ayat ini yaitu QS. Ali Imran : 190-191.

 

5.    Tafsir atau penjelasan

              Tafsir/penjelasan ayat dalam ayat di atas Allah SWT. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah SWT. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman terbesar. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat: “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya: “siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?”, Rasulullah saw. menjawab: “maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman: “Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. (HR. Muslim). Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah SWT. bersamaan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan menyusuinya. Pada ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Allah SWT. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan (kebaikan dan ketulusan) seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah SWT. berfirman, ”bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …”

       Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah berikut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَأَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَارَسُوْلُ اللهِ مَنْ أَحَقُّ النَاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ قَالَ اُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ اُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ اُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوْكَ

 

 

 

 

 


Artinya: “Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.”(HR. Bukhari).

Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah SWT. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia (termasuk kepada orang tua) merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah SWT. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah SWT. Perwujudan syukur kepada Allah SWT. itu tidak lain adalah dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat, maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas, bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah SWT. tergambar dalam hadits berikut.

“Dari Aisyah radiallahu’anha bahwa nabi shallallahu’alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-benggkak. Aisyah berkata: wahai Rasulullah saw. Kenapa anda melakukan ini padahal Allah SWT. telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda: “apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yng bersyukur?” Da tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat  lalu ruku’.” (H.R.Bukhari)

      Rasulululh saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbatas dari segala dosa, ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah dari pada kita. Beliau begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah SWT. Dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah SWT. Kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugera Allah SWT. Utuk manusia terlampau banyak dan tidak akan terhitung.

6.    Isi dan Kandungan Ayat

      Beberapa makna yang terkandung dalam Q.S. Luqman/31: 13-14, yaitu sebagai berikut;

a.    Pelajaran pertama yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah tauhid, yaitu mengesakan  Allah SWT. dalam beribadah, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

b.    Syirik (perilaku menyekutukan Allah) adalah bentuk kezaliman yang besar. Oleh karena itu, harus dihindari.

c.    Allah SWT. mengingatkan kembali tentang beratnya penderitaan seorang ibu pada saat mengandung, melahirkan, kemudian menyapih setelah usia dua tahun, supaya kita selalu bersyukur kepada Allah SWT.  atas karunia yang sangat besar, yaitu dilahirkannya kita kedunia ini melalui perantara kedua orang tua, kemudian berterima kasih kepada kedua orang tua,  terutama ibu, atas segala penderitaan yang dialaminya.

d.    Bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. adalah dengan melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan tanpa dicampuri oleh segala bentuk syirik.

e.    Bentuk terima kasih kita kepada kedua  orang tua adalah dengan berbuat baik (ihsan) kepada keduanya dan menaati perintahnya dalam segala hal, kecuali yang bertentangan dengan aturan  Allah SWT.

 

7.    Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Pengamalan Ayat

       Sikap dan perilaku mulia yang dapat  dikembangkan dari tema ibadah dan bersyukur di antaranya  ialah sebagai berikut:

1.    Bersikap qana'ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah SWT. baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana'ah, tidak mungkin kita dapat bersyukur.

2.    Mengesakan dan beribadah kepada Allah SWT. dengan penuh keikhlasan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun

3.    Berusaha mentaati Allah SWT. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

4.    Berbakti (ihsan) kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat ini.

5.    Memperbanyak amal shalih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt.

 

 

C.   Menyajikan Keterkaitan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah SWT dalam QS Luqman 13-14

       Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materil. Ibadah adalah proses mendekaatkan diri kepada Allah SWT, dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang diizinkan-Nya.

       Bersyukur dapat ditujukan kepada Allah SWT. dan manusia. Perwujudan dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik (ihsan) atau setidaknya sama baiknya, walaupun dalam konteks bersyukur kepada orang tua, tidak ada perbuatan yang dapat setimpal dengan kebaikan mereka, apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah SWT. Perwujudannya tidak lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya.

       Ibadah meliputi aspek spritual, seperti shalat dan sejenisya, dan aspek sosial, yaitu yang mencangkup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yng paling kecil. Seperti bersin, sampai yang dianggap besar, apapun bentuknya.       

       Kemudian, Allah swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kepada-Nya  dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah SWT. melalui lisan Luqman mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang perbuatan syirik berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah SWT.

Dari sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah SWT. Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucap tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridhoi Allah SWT, serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama

 

B.   Menganalisa Hadits

1.    Matan Hadits

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَ اللهِ صم يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ : لَمْ تَصْنَعُ هَذَا يَارَسُوْلُ اللهِ ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مَنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَّخَرَ؟  قَالَ : أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا  فَلَمَّا كَثُرَ لَحْمُهُ صَلَّى جَالِسًا، فَااِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَقَرَأَ ثُمَّ رَكَعَ  (رواه البخارى)

 

 

 

 

2.    Terjemah Hadits

              Dari Aisyah ra., bahwa Nabi saw., melaksanakan sholat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak.  Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, kenapa Engkau melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa Engkau yang telah berlalu dan yang akan datang?  Bersabda, “Apakah aku tidak suka, jika menjadi hamba yang bersyukur?” dan tatkala beliau gemuk, beliau sholat sambil duduk, apabila hendak ruku’, maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku’. (HR. Bukhari)

 

3.    Kandungan Makna Hadits

       1.     Rasulullah saw tetap bersemangat dalam melakukan ibadah, walaupun beliau dijamin terjaga dari dosa (ma’sum).

       2.     Ibadah yang kita lakukan hanyalah bagian dari perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan semua nikmat untuk hambanya (manusia).

       3.     Orang yang tidak mau bersyukur atas segala nikmat yang diberikannya termasuk orang yang durhaka, tidak tahu balas budi, dan meningkari semua nikmat dari Allah swt.

       4.     Sangat penting  melaksanakan sholat sunnah (terutama sholat malam) sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah swt.

 

4.    Kaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah swt dengan Berbuat Baik kepada Manausia  

              Ibadah merupakan ikhtiar manusia dalam proses mendekatkan diri kepada Allah SWT., dalam bentuk taqwa. Syukur berkaitan dengan ungkapan terima kasih Allah swt baik yang berhubungan dengan materiil maupun non materiil. Syukur kepada Allah swt tidak terhitung banyaknya nikmat yang telah dicurahkan oleh Allah SWT.

              Hubungan secara horinsontal, sikap dan perilaku kita ada yang mengedepankan ego, nafsu amarah, iri, dengki, bakhil, dendam kepada orang lain. Padahal agama mengajarkan agar mengedepankan saling mengasihi, gotong royong, empati, peduli, dan banyak menebar manfaat kepada orang lain.

              Kita sebagai anak, agar berbuat baik kepada kedua orang tua yang telah banyak jasanya. Allah memerintahkan agar kita sebagai manusia harus pandai bersyukur kepadaNya, dan berbuat baik kepada sesame manusia.

 

 

E.   Hikmah

Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan ketulusan beribadah di antaranya sebagai berikut.

1.    Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya: "jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur (mengingkari nikmat-Ku) maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih" (Q.5. Ibrahim/14: 7).

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

 

 

 

 


2.    Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah SWT.

3.    Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah SWT. sebagaimana yang dijanjikan- Nya dalam Q.5. Ibrahim/14: 7 di atas.

4.    Rizki yang diperoleh penuh limpahan barokah.

5.    Jangan khawatir berkurang rizki karena berinfaq, sodaqah dan zakat. Justru rizki akan berlimpah dengan bersyukur melalui  infaq, sodaqah dan zakat.

6.    Mendapatkan ketentraman batin dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan, sebab sikap taat dan ridlo dalam menyikapi pemberian Allah SWT. kepada kita

 

 

Pemahaman

1.    Jelaskan isi kandungan QS. Luqman/31: 13!

2.    Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam QS. Luqman/31: 13!

3.    Rasulullah saw menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar pengetahuan lawan bicara, jelaskan maksudnya!

4.    Jelaskan pentingnya penguasa yang adil untuk tegaknya amar ma’ruf nahi munkar!

5.    Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah tentang syukur! 

6.    Jelaskan isi kandungan QS. Luqman/31: 13!

7.    Tuliskan 3 sikap yang sejalan dengan QS. Luqman/31: 13!

8.    Mengapa manusia dilarang berbuat durhaka kepada orang tua?

9.    Bahaya apa saja yang akan timbul, apabila manusia tidak beribadah dan tidak bersyukur kepada Allah SWT?

10.   Mengapa seseorang yang beribadah kepada Allah swt merupakan wujud syukur kepada Allah SWT?

11.   Tulislah hikmah dan manfaat beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT!

 Alternatif Kegiatan Siswa

1.  Siswa mendiskusikan cara cara mensyukuri nikmat anggota badan (mata, telinga, mulut, tangan, kaki, dan kemaluan)

2.  Mencari ayat atau hadits yang berkaiatan dengan masalah syukur

3.  Siswa mencari, mendiskusikan hikmah beribadah dan bersyukur dengan menganalisis berbagai ayat dan hadits seberta realita yang ada dalam kehidupan masyarakat