ILMU BERMANFAAT

 

4 Hal Untuk Memperoleh Ilmu yang Manfaat


Mencari ilmu sangat baik dan merupakan kewajiban bagi setiap muslimin dan muslimat. Kita sering memohon kepada Allah untuk selalu memperoleh ilmu yang bermanfaat. Berikut ini disampaikan beberapa hal yang harus dilaksanakan supaya ilmu yang kita peroleh bisa bermanfaat dalam kehidupan.

Pertama, ikhlas dalam menuntut ilmu. Yakni, menuntut ilmu dengan niatan untuk menghilangkan kebodohan, bukan sebab yang lain. Karena menuntut ilmu itu hukumnya wajib.

“Menjadi baik harus diupayakan, namun jangan merasa lebih baik meskipun dirinya baik. Karena kalau orang merasa baik dapat memunculkan sifat sombong. Oleh karena itu, tugas kita adalah menjadi lebih baik,"

Kedua, menghargai ilmu. Bila tidak menghargai ilmu maka ilmu tersebut tidak akan menjadi bermanfaat. Di antara cara menghargai ilmu tersebut adalah menghargai kitab, menghormati guru, dan menghormati teman belajar.  Karena tiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang erat dengan ilmu.

“Jika kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, maka hormati gurumu, teman-temanmu, dan hargai kitabmu.

Ketiga, adalah riyadah atau latihan dan mujahadah atau melakukan tirakat. Yakni, dengan melawan keinginan nafsu contohnya melawan rasa malas pada saat menuntut ilmu.

Keempat, adalah taat peraturan sekolah dan taat atas perkataan guru. Apabila tidak mentaati peraturan sekolah dan perkataan guru, maka nantinya akan memiliki keberanian untuk melanggar terhadap peraturan yang lebih besar.

“Taat kepada peraturan dan guru merupakan kunci dari kemanfaatan ilmu kita.

Oleh karena itu, disamping 4 hal tersebut diatas perlu diketahui pula bahwasannya keberhasilan menuntut ilmu  juga ditentukan oleh Allah SWT,  hendaknya terus berdoa berdoa kepada Allah agar memperoleh keberhasilan belajar dan kebahagian hidup.

Sharing pengetahuan ini disaripatikan dari, Probolinggo, NU Online Jatim

Kenali Orang Sok Pintar

 

Kenali Orang Sok Pintar

 


         Dalam kehidupan sosial, kita pasti sering berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini memang sudah menjadi hukum alam untuk kita maklumi. Karena kita sangat butuh untuk saling berbicara, saling mendengarkan, saling curhat dan lain sebagainya.

          Dalam berbagai hal ketika kita berkominukasi, ada yang pendiam, pendengar, penceramah, sok pintar dan sok sok lainnya. Yayang sering tidak nyaman ketika komunikasi, kita bertemu dengan orang yang sok pintar padahal tidak pintar. Dalam sharing pendapat ini dari berbagai ilmu pengetahuan, pengajian, dan pengalaman ada beberapa ciri orang yang masuk dalam kategori sok pintar.

          Meskipun terlihat percaya diri, faktanya orang yang sok pintar padahal   bego banget dan mungkin memiliki keterbatasan pengetahuan atau kurang kemampuan untuk berinteraksi secara bijaksana.

          Ciri-ciri orang yang sok pintar padahal padahal jauh dari kategori pintar diantaranya:

1.      Merasa Paling Benar

          Dalam komunikasi orang tersebut selalu merasa paling benar di setiap komunikai, situasi dan sulit menerima sudut pandang orang lain. Pokoknya pendapatnya yang paling benar

2.      Tidak Peduli dengan Perasaan Orang Lain

          Karena merasa paling benar dalam komunikasi dan sikap, maka cenderung orang tersebut tidak peduli dengan perasaan orang lain, sehingga dapat menciptakan suasana  yang tidak menyenangkan dalam komunikasi dan interaksi sosial.

3.      Menganggap Rendah Orang Lain

          Seiring dengan perasaan yang merasa paling benar, maka muncullah karakter untuk  meremehkan pengetahuan, keahlian, atau pandangan orang lain.

4.      Mudah Menyalahkan Orang Lain

          Terlalu gampang menyalahkan orang lain menjadi salah satu tanda bahwa orang tersebut termasuk golongan orang yang sok pintar. Karena menganggap dirinya adalah orang yang paling benar. Sangat sulit untuk mengakui kesalahan dirinya dan tidak tanggung jawab, dan lebih suka menyalahkan orang lain.

5.      Agresif dalam Menghadapi Masalah

          Cenderung semangat untuk menunjukkan kemarahan yang berlebihan dan kesulitan mengontrol emosi, perasaan terutama saat kehilangan kendali.

6.      Merasa Lebih Unggul dari Orang Lain

          Memandang rendah dan meremehkan orang lain merasa superioritas dibandingkan dengan lainnya, menjadi salah satu ciri orang yang sok pintar

7.      Cari Perhatian

          Selalu ingin menonjolkan diri dan ingin menjadi pusat perhatian, seolah olah menjadi artis yang selalu menjadi sorotan public.

8.      Haus Pujian

          Dalam setiap hal, tindakan, ucapan  menginginkan selalu mendapat pengakuan dan apresiasi dari orang lain atau lawan bicaranya.

9.      Enggan Dikritik

          Karena merasa paling pintar, maka keinginannya selalu untuk mengkritik lawan bicara, untuk kekurangan dirinya sangat enggan untuk menerima kritik, masukan bahkan cenderung untuk membela diri.


          Semoga kita tidak termasuk dari 9 ciri orang yang sok pintar. Seandainya ada, karena manusia tidak mungkin selalu dalam kesempurnaan, ya maksimal 2 saja yang ada pada diri kita. Kita harus menggunakan kecerdasan kita, kecerdasan sejati tidak hanya terletak pada kemampuan otak, kognitif, pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk menjadi orang yang mampu merangkul kerendahan hati, belajar dari orang lain, dan berkomunikasi secara efektif dan bijaksana. 

 

 

 

 

 

 

 

EMPAT PELAJARAN ISRO MI'ROJ

 

EMPAT PELAJARAN ISRO MI’ROJ


 
     Dikutip dari jatim.nu.or.id Khutbah Jumat: Empat Pelajaran dalam Peristiwa Isra’ Mi’raj jatim.nu.or.id, menyampaikan bahwa Isra' Mi'raj memberikan banyak pelajaran kepada umat Islam. Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’ Mi’raj? Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan bahwa ada empat hal yang dapat dipetik dari peristiwa langka itu. 

Pertama

Menguatkan Hati Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan. Yaitu wafatnya Dewi Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan. Juga wafatnya sang paman yakni Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran-Nya. Sehingga hatinya semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan agama Allah. Ini memberikan pelajaran, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya. 

Kedua 

Kewajiban Shalat Yang juga melekat dari Isra’ Mi’raj adalah kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusu’. Dengan shalat yang khusu, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah, sehingga malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, hingga malu untuk berbuat bohong. Yang dilakukan sebaliknya yakni lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan dan kebesaran, Allah sehingga dapat menjadi makhluk terbaik di muka bumi. 

Ketiga

sebagai Mukjizat Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad dengan perjalanan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi. Juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa. 

Keempat

Mengenalkan Masjid Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban bagi kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqhsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.

Baca Asmaul Husna