Menganalisa dan Mengevaluasi
Makna Hari Akhir
Makna Hari Akhir
Hari Akhir disebut juga hari pembalasan (Q.S. Al-Fatihah/1: 4),
hari kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah SWT. yang seadil-adilnya (Q.S
Al-Mumtahanah/60: 3). Menurut istilah, hari akhir adalah hari hancurnya
alam semesta secara total, termasuk isinya dan berakhirnya kehidupan semua
makhluk Allah SWT. Adapun pengertian iman kepada hari akhir adalah percaya
dengan penuh keyakinan bahwa hari akhir itu ada dan akan terjadi, serta adanya
kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak.
Hari Akhir atau Hari
Kiamat menurut Alquran dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubro
Hari akhir menurut Alquran
Hari kiamat atau hari akhir menurut menurut Al-Qur’an dibagi menjadi dua:
a. Kiamat
sugra (kecil)
Kiamat sugra menurut bahasa
adalah datangnya kematian atau kerusakan bagi setiap makhluk, termasuk
manusia. Adapun pengertian secara istilah adalah datangnya kematian yang
menimpa manusia. Perhatikan Q.S Ali-Imran/3 : 185, berikut:
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ
زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ
الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ
"Setiap yang bernyawa
akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan
sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan
yang memperdaya." (QS. Ali 'Imran
3: Ayat 185)
Rasulullah SAW, bersabda,
”barang siapa yang mati,
sungguh ia telah mendapatkan kiamatnya”
Kematian berpisahnya ruh
dan jasad. Ruh kembali kepada Allah SWT, sementara jasad kembali keasal
kejadiannya (tanah). Apa yang terjadi jika maut datang? Apakah ruh akan mati?
Ruh itu kekal dengan izin-Nya. Adapun yang mati adalah Nafs/Anfus (Q.S.
Al-Ankabut/29: 57).
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ
اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
"Setiap yang bernyawa
akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 57)
Matinya Nafs ini bersamaan
dengan keluarnya ruh dari jasad (Q.S. Al-An’am/6:93). Pasca kematian, setiap
manusia memasuki alam barzah (Q.S Al-Mu’minun/23: 99-100).
حَتّٰۤى
اِذَا جَآءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَا لَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ
"(Demikianlah
keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia),"
لَعَلِّيْۤ اَعْمَلُ صَا لِحًـا فِيْمَا
تَرَكْتُ ۗ كَلَّا ۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۗ وَمِنْ وَّرَآئِهِمْ
بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
"agar
aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak!
Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
barzakh-barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun
23: 100)
b. Kiamat Kubra
(Besar)
Menurut istilah, kiamat
kubra adalah berakhirnya kehidupan semua makhluk, dan hacur leburnya alam
semesta secara total dan serentak. Perhatikan kandungan isi Q.S At-Takwir/81:
1,2,3,6 dan 11. Melalui ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat menjadi peristiwa
yang luar biasa, sangat hebat dan berat, menggelegarkan serta menakutkan.
Betapa tidak! Malaikat Israfil meniup sangka kala. Lalu bumi memuntahkan
isinya, gunung-gunung dibenturkan, langit pecah menggelegar, benda-benda
bumipun bertabrakan, dan terjadilah kerusakan yang sangat dahsyat.
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam
semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut
dijelaskan oleh Allah SWT. Dalam banyak ayat, diantaranya dalam Q,S
at-Takwir/81:1-3:
وَاِ ذَا الْجِبَا لُ سُيِّرَتْ ۖ وَاِ ذَا النُّجُوْمُ
انْكَدَرَتْ ۖ اِذَا
الشَّمْسُ كُوِّرَتْ ۖ
Artinya
: “ apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila
gunung-gunung dihancurkan”.
Dalam
QS. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan
datangnya gempa yang sangat dasyat. Dalam QS. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan
keadaan manusia bagaimana anai-anai yang berterbaran dan gunung-gunung bagai
bulu yang dihambur-hamburkan.
Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan
Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang
berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang
berat mengendap ke bawah, dan yang ringan berada di atas. Melalui proses
evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil,
pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur
lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari
terhadap bumi berkurang, maka bumi akan bergeser dari matahari, akibatnya
putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor yang
menyala, akibatnya kehancuran menjadi hal yang mutlak terjadinya.
Menurut Teori Fisika
Letak matahari sekitar 150 juta km
jauhnya dari bumi, tetapi pancaran sinar
matahari sampai kebumi sekitar 8 menit 20 detik. Luas permukaannya 616 x 1010
km = 622.160 km, sementara garis tengah matahari = 1,4juta km. Berdasarkan
pendapat ahli fisika, energi matahari di pancarkan keangkasa dan sekitarnya
5,7x1027 kalori = 5853,9 kalori/menit, dan dapat menyala 50 miliar tahun dengan
panas 15 derajat celcius.
Menurut ahli fisika energi
matahari kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena
tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak
turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut
naik sehingga hancurlah bumi ini.
Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam
Ath-Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan
peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini.
1. Peristiwa pembunuhan yang
dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan dihidupkan kembali oleh Allah SWT. Hanya
dengan perantaraan daging sapi yang dipikulkan ke tubuh orang yang terbunuh
(QS. al-Baqarah/2:72-73)
2. Peristiwa
Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan di
tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah SWT. berfirman: “ Panggillah! Niscaya
mereka datang kepadamu dengan segera” (QS. al-Baqarah/2:260)
Kedua
informasi di atas telah dijelaskan di dalam al-Qur’an,tetapi bukan merupakan
berita langsung bahwa hari Akhir akan datang, melainkan informasi histori
(sejarah) tentang peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara
indrawi bahwa kiamat pasti datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar