Periode
Hari Akhir
Setelah kehidupan semua makhluk berakhir, mulailah manusia
menjalani tahapan dan proses menuju Alam Baqa’. Tahapannya sebagai berikut;
Yaumul Ba’ats (1)
Yaumul Ba’ats adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari
alam kuburnya (alam barzakh) atau disebut dengan hari kebangkitan. Peristiwa
ini terjadi setelah hancur dan musnahnya alam semesta, termasuk manusia.
Perhatikan Q.S Al-Mujadalah/58: 6, berikut:
Allah SWT berfirman:
يَوْمَ
يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا ۗ اَحْصٰٮهُ اللّٰهُ
وَنَسُوْهُ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun mereka telah melupakannya.
Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 6)
Yaumul Hasyr (Alam Mahsyar) (2)
Yaumul hasyar (alam mahsyar) yaitu proses
berkumpulnya manusia setelah di bangkitkan dari kuburnya (alam barzakh). Lalu
seluruh manusia mengikuti di kumpulkan menuju sebuah tempat yang luas, yaitu
padang mahsyar. Mendengar kata akhir ini coba kita bayangkan padang arafah
(saat wukuf ibadah haji) karena ia seakan akan maniatur padang mahsyar. Pahami
Q.S Al- Kahf/18 :47 berikut :
وَيَوْمَ
نُسَيِّرُ الْجِبَا لَ وَ تَرَى الْاَ رْضَ بَا رِزَةً ۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَا
دِرْ مِنْهُمْ اَحَدًا ۚ
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan
gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka
(seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 47)
Yaumul Hasyr inilah Allah
SWT akan memperlihatkan buku catatan yang dicatat Malaikat Raqib dan Atid,
memberikan imbalan pahala atau sanksi kepada setiap orang sesuai dengan amal
perbuatannya di dunia.
Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan (3)
Yaumul Hisab dan Yaumul
Mizan ialah hari pada waktu
Allah SWT. memperlihatkan semua amalan untuk dihisab, baik amal baik maupun
amal buruk. Setiap perbuatan yang di lakukan manusia akan di hisab
(hitung/perhitungan) dengan sangat teliti. Proses penghitungan disebut dengan
hisab. Setelah perhitungan dilanjutkan
proses penimbangan (mizan). Saat proses ini berlangsung tidak seorang pun yang
di zalimi. Karena saat amalan setiap manusia dihitung, anggota tubuhnya ikut
menjadi saksi. Perhatikan firman Allah swt berikut yang artinya :
يَّوْمَ
تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَـتُهُمْ وَاَ يْدِيْهِمْ وَاَ رْجُلُهُمْ بِمَا كَا نُوْا
يَعْمَلُوْنَ
“Pada hari ( ketika) lidah,
tangan ,dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan” (Q.S An-Nur/24:24).
Firman
Allah swt. sebagai berikut:
وَوُضِعَ
الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَ يَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَـتَـنَا
مَا لِ هٰذَا الْـكِتٰبِ لَا يُغَا دِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّاۤ اَحْصٰٮهَا
ۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَا ضِرًا ۗ وَ لَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
Artinya : Dan di katakanlah kitab (catatan amal) lalu engkau
akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis di
dalamnya dan mereka berkata : betapa
celaka kami kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal yang kecil dan yang
besar, melainkan tercatat semuanya dan mereka dapati semua apa yang telah
mereka kerjakan tertulis. Dan tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun (Q.S
Al-kahfi/18: 49)
Ash- Shirat (4)
Ash-shirat
yaitu jembatan yang membentang di antara dua tepi neraka menuju
surga.
Amal perbuatan manusia ketika di dunialah yang menentukan lancar
tidaknya
melewati sirat, termasuk hasil timbangan yang diperolehnya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“ terbentanglah jembatan (ash-Shirat) itu diantara dua tepi
neraka jahannam (H.R. Muslim)
Yaumul Fasl dan Jaza’ (5)
Yaumul jaza’ adalah keputusan Allah SWT. terhadap nasib manusia
di akhirat kelak, sehingga menjadi jelas manusia yang beruntung dan
celaka. Yaumul jaza’ adalah hari pembalasan atas segala amal manusia ketika
hidup di dunia. Firman Allah SWT.
وَيْلٌ
يَّوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ
Artinya : dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? (14)
celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Q.S Al-
Mursalat/: 15-17)
وَيْلٌ
يَّوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ اَلَمْ
نُهْلِكِ الْاَ وَّلِيْنَ ۗ ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ
الْاٰ خِرِيْنَ
"Celakalah pada hari itu, bagi mereka
yang mendustakan (kebenaran)."
"Bukankah telah Kami binasakan
orang-orang yang dahulu?"
"Lalu Kami susulkan (azab Kami
terhadap) orang-orang yang datang kemudian."
Balasan Perbuatan Baik dan
Buruk
(6)
Manusia yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan kebaikan, bertaqwa, beriman, ihsan maka akan menerima balasan
yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya yaitu surga. Manusia yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah SWT.
kufur kepada ajaran dan nikmat Allah SWT., maka akan menerima balasan yang
sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan
melalui firman Allah SWT. dalam Q.S. al-Gasyiyah/88: 4-7: “Memasuki api yang
sangat panas (neraka), diberi minuman dengan
air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan
selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar