IMAN HARI AKHIR 3

 

Hakekat Beriman Kepada Hari Akhir

 


Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah SWT. Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah firman Allah SWT. pada Q.S. al-Baqarah/2: 4 berikut: 

Artinya:  “dan mereka yang beriman kepada  (al-Qurān) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”.

Kemudian, dalam percakapan Rasulullah SAW. dengan Malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):

 

وَا لَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَاۤ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِا لْاٰ خِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ ۗ

 

       Artinya: “Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim).

 

Perilaku Mulia yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir

       Kita ketahui bersama bahwa hanya Allah SWT, yang bersifat kekal, sementara manusia dan makhluk lainnya bersifat fana, dan manusia tidak pernah tahu kapan Malaikat Izrail akan mencabut nyawa atau kapan peristiwa kiamat akan terjadi.

       Ketidaktahuan tersebut merupakan sebuah misteri bagi semua manusia dan sebagai manusia yang beriman pada Hari Akhir, kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan berperilaku seperti berikut;

1.    Membiasakan hidup berhati-hati karena sekecil apa pun perbuatan akan diminta pertanggungjawaban di kemudian hari

2.    Tidak menunda-nunda amal shalih, tanamkan pada diri untuk melaksanakan semboyan ‘’Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini’’

3.    Segera bertaubat apabila berbuat salah satu dosa sebelum ajal tiba, karena tidak seorang pun mengetahui kapan ajalnya tiba.

4.    Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, kekayaan , kekuasaan, bentuk fisik merupakan titipan Allah SWT.

5.    Mengikuti aturan Allah SWT. dan Rasulullah SAW, agar tidak ingin mendapatkan adzab di akhirat yang sangat pedih dan abadi.

8.    Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah SWT., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya.

9.    Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. baik dengan melakukan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah social, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar