IMAN
Dalam hal ini, Rasulullah Saw. berkata bahwa iman memiliki lebih dari tujuh puluh tingkat mulai dari ucapan tahlil sampai menyingkirkan batu dari jalanan. Demikianlah kisah malaikat Jibril mengajarkan ilmu kita.
1. Hakikat Iman
Iman artinya keyakinan
dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan tanpa ada
keraguan sedikitpun. Iman dalam agama Islam artinya meyakini adanya wujud Allah
Swt, para malaikatNya, kitab- kitabNya, para rasulNya, hari terjadinya kiamat serta
qada’ dan qodarNya. Iman mencakup ranah yang berkaitan dengan keyakinan dalam
hati, ucapan lisan, serta amal anggota tubuh. Iman akan bertambah dengan
ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan kepada Allah Swt.
Kedudukan
iman lebih tinggi daripada Islam karena iman mencakup yang lebih umum daripada
Islam. Seseorang tidak akan mencapai keimanan yang sempurna hingga ia
melaksanakan dan mewujudkan keislamannya dengan perbuatan nyata dengan cara
sempurna. Islam adalah amalan-amalan nyata sebagai buah dari keimanan
seseorang. Keimanan tidak terpisah dari amal, karena amal merupakan buah
keimanan dan salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Karena itu Allah
Swt menyebut Iman dan amal soleh secara beriringan di dalam Q.S. al-Anfal ayat
2-4:
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ
الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ
اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌۚ
Keimanan seseorang memiliki ciri yang sangat khas, yaitu selalu dinamis. Mayoritas ulama memandang keimanan selalu beriringan dengan amal saleh, sehingga mereka menganggap keimanan akan bertambah dengan bertambahnya amal saleh. Begitu pula sebaliknya.
Dalam Islam sendiri jika kita membahas mengenai Iman tidak
akan terlepas dari adanya rukun Iman yang enam, yaitu:
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada malaikat-malaikat-Nya
3) Iman kepada kitab-kitab-Nya
4) Iman kepada rasul-rasul-Nya
5) Iman kepada Qada dan Qadar
6) Iman kepada hari akhir
Klik disini Video
Itulah kriteria amalan hati dari seorang pribadi yang
beriman, yang jika telah tertanam dalam hati seorang mukmin, maka akan secara
otomatis tercermin dalam perilakunya sehari-hari yang sinergi dengan kriteria
keimanan terhadap enam poin di atas.
Jika iman
adalah suatu keadaaan seseorang yang bersifat Dinamis maka disuatu saat
akan didapati bertambah dan berkurangnya iman seseorang. Iman kita bertambah
ketika kita selalau berada dalam amal kebaikan sebaliknya iman kita akan
berkurang ketika kita malas melakukan kebaikan, sebagaimana hadits Nabi
Muhammad Saw. sebagai berikut:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْاءِ يْمَانِ . من كان اللهُ ورسولُه أَحَبَّ اليه مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ الا للهِ . كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النارِ
Artinya: “Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya Iman: Menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintainya melebihi dari selain keduanya, mencintai seseorang yang tidak dicintainya melainkan karena Allah, membenci dirinya kembali kepada kekufuran sebagaImana bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhori Muslim).
Iman pada
dasarnya adalah keyakinan dan kesadaran dalam hati, sehingga iman mempunyai
tiga kriteria sifat, Pertama, iman bersifat abstrak, artinya tidak dapat diukur
kadar keimanan seseorang karena berada dalam hati, hanya Allah Swt. yang Maha
mengetahui yang dapat mengetahi isi hati sesorang.
Kedua, iman
bersifat fluktuatif, artinya naik turun, bertambah dan berkurang.
Bertambah karena melaksanakan ketaatan dan berkurang karena melakukan
kemaksiatan. Kondisi iman bersifat fluktuatif ini karena iman bertempat dalam
hati. Dalam bahasa Arab hati dinamai qalb yang artinya bolak-balik dan tidak
tetap dalam satu kondisi, sehingga karakter dasar hati adalah berubah-ubah,
hati kadang senang, sedih, marah, rindu, cinta, dan benci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar