CINTA TANAH AIR MEDERASI BERAGAMA
Penerapan
Cinta Tanah Air dalam Kehidupan Sehari- hari
Sebagai bangsa Indonesia yang pada saat ini menikmati kemerdekaan dari hasil jerih payah para pejuang para pahlawan kemerdekaan Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan mereka dengan cara yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata dan pergi ke medan perang, tetapi dengan mengisi kemerdekaan ini dengan cara memakmurkan tanah air kita.
Dengan semangat yang sama, yaitu kecintaan pada tanah air,
kita bisa melakukan banyak hal untuk menjaga dan melindungi bangsa kita dari
berbagai ancaman. Karena pada saat ini, justru lebih banyak hal yang harus kita
perhatikan, jaga, dan lindungi. Oleh karena itu, berikut contoh sikap cinta
tanah air yang bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari:
a) Bangga sebagai bangsa Indonesia
b) Menjaga nama baik tanah air Indonesia
c) Menggunakan hak pilih dalam pemilu
d) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
e) Aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional
f) Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh
g) Melestarikan kebudayaan Indonesia
h) Menjaga kelestarian lingkungan
i) Menciptakan kerukunan antar umat beragama
j) Hidup rukun dan gotong royong
Penerapan
Moderasi Beragama dalam Kehidupan Sehari-hari
Setiap agama pasti memiliki aturan terkait dengan
toleransi. Islam sebagai agama terbesar yang dianut oleh mayoritas warga
Indonesia tentunya memiliki aturan-aturan yang mengacu kepada kemaslahatan umat
Islam. Setidaknya, aturan-aturan itu memiliki korelasi dengan misi moderasi
beragama yang menjadi landasan Negara Indonesia. Islam sendiri dalam pembentukan
hukumnya memiliki lima prinsip yaitu menjaga agama (hifdzal-din), menjaga jiwa
(hifdzal-nafs), menjaga akal (hifdzal-aql) menjaga keturunan (hifdzal-nasl),
dan menjaga harta (hifdzal-mal).
Lima dari prinsip hukum Islam tersebut dapat digambarkan
bahwa hak untuk hidup bersama, menghargai keberadaan orang lain, menjaga
keberlangsungan hidup dan menjaga nyawa seseorang harus dijunjung tinggi.
Insident kekerasan mengatasnamakan agama telah bertentangan dengan prinsip
kehidupan umat manusia. Insiden-insiden kekerasan tersebut terjadi disebabkan
karena pemahaman agama yang persial, konflik pendirian tempat ibadah, dan
ketidak siapan hidup berdampingan merupakan salah satu faktor penyebat
terjadinya intoleran. Pemahaman yang persial itu akan membuat pengikutnya
bertindak tidak sesuai dengan ajaran agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar