MENYEBARKAN SALAM
Berlandaskan Hadis
tersebut, selain iman, syarat masuk surga adalah adanya suasana yang saling
mencintai antarsesama manusia. Saling mencintai baru terasa, apabila salam
sudah disebarkan. Bahkan, terhadap orang yang belum dikenal. Rasulullah juga
bersabda, ‘’Berikan salam kepada orang yang kalian kenal, dan orang yang tidak
dikenal.’’ (HR. Al- Bukhari dan Muslim).
Menyebarkan salam
berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian,
keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam, hakikatnya
mengucapkan doa kepada pihak yang diberi salam, agar senantiasa mendapat
kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah Swt.
Setiap muslim yang
mengucapkan salam, akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Setiap ucapan,
‘’Assalamu ‘alaikum.’’ Sabda Rasulullah Saw., ‘’Orang ini mendapat 10
kebaikan.’’ Jika ada yang mengucapkan, ‘’Assalamu’alaikum wa rahmatullah.’’
Orang ini, mendapat 20 kebaikan.’’ Begitu juga, jika ada lagi yang mengucapkan,
‘’Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.’’ Orang terakhir ini mendapat
30 kebaikan.’’ (HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
Begitu pentingnya
menyebarkan salam, sehingga yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan
kaki. Orang yang berjalan kaki, mengucapkan salam kepada yang duduk. Dua orang
yang bertemu di jalan dan saling memberikan salam, maka yang lebih dahulu
memulai, itu lebih utama. (HR. al-Bazzar dan Ibnu Hibban).
Jika sehari-hari, kita
sudah terbiasa mengucapkan salam, seharusnya tidak ada lagi yang sampai hati
berbuat zalim, menipu, membuka aib orang lain. Sebab, semua perilaku tersebut
sangat bertentangan dengan hakikat salam. Yakni, memberikan kedamaian,
ketenteraman dan keselamatan, termasuk memohon keberkahan dari Allah Swt.
Begitulah, melalui hakikat dan makna salam, semua kegiatan
diarahkan untuk mewujudkan keselamatan, kedamaian, atau memenuhi janji (sebagai
bagian dari syukur nikmat), bukan mengumbar lidah untuk menyakiti, membuka aib,
atau bentuk kezaliman yang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar