MENGANALISA QS AL MAIDAH 32 (bagian 2)

 MENGANALISA KANDUNGAN QS AL MAIDAH 32 DAN HADITS



Menganalisis Kandungan Q.S. al-Māidah/5: 32 dan hadis tentang Memelihara Kehidupan Manusia


Hadis yang terkait dengan Menjaga Kehidupan Manusia

Di antara hadis yang berhubungan dengan menjaga kehidupan manusia adalah hadits yang yang diceritakan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa Rasul melarang membunuh mu’ahad. Seperti diriwayatkan al-Bukhari dalam Kitab al-Jami’ al-Shahih Juz 4 disebutkan.

 عن عبد الله بن عمر و عن النبي صم  قال: مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ وَاِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا

 Artinya: Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda: barangsiapa yang membunuh mu’ahad (orang nonmuslim yang mendapatkan janji jaminan keamanan dari orang muslim) tidak akan dapat mencium harumnya surga, padahal harumnya dapat dicium dari perjalanan empat puluh tahun. (H.R. Al-Bukhāri).

Dalam hadis lain Nabi Saw. juga menjelaskan larangan seorang muslim menzhalimi mu’ahad (tidak memerangi orang muslim dan mendapat jaminan keamanan). Sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud yang tertulis dalam Kitab Sunan Abi Dawud Juz 3 disebutkan, Rasul Saw. mengingatkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan kepada mu’ahad, yakni: tidak boleh menzhaliminya, melanggar janji yang telah diberikan untuk memberi keamanan kepada mereka, membebani sesuatu di atas kemampuan mereka dan mengambil sesuatu milik mereka tanpa ada kerelaan dari mereka. Nabi mengancam bahwa yang melakukan itu akan dituntut oleh beliau kelak di hari kiamat.

Yang menarik lagi dalam agama Islam adalah suatu perbuatan yang memberikan isyarat mengancam kepada saudaranya termasuk perbuatan yang dilarang. Sebagaimana Hadis Nabi Muhammad Saw. disebutkan:

 مَنْ أَشَارَ الى اَخيْهِ بِحَدِيْدَةٍ فَإنَ الملائِكَةَ تَلْعَنُهُ حتّى وإن كان اخاه لِأَبيهِ واُمِّهِ

Artinya: Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: ”Barangsiapa yang memberi isyarat (mengacungkan) senjata tajam kepada saudaranya, maka sungguh para malaikat melaknatnya meskipun saudaranya itu saudara kandung sebapak seibu.” (H.R. Muslim)

Dari hadis di atas menjelaskan sangat berharganya kehormatan seorang muslim sehingga dilarang keras untuk menakut-nakuti dan membawa sesuatu apapun yang akan menyakiti dan mengganggu orang lain. Kemudian bagi orang yang menumpahkan darah, dalam hadis Nabi Muhammad Saw, ditegaskan nanti di akhirat dia termasuk orang yang bangkrut, meskipun dia dalam hidup di dunia rajin salat, puasa, dan zakat. Sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad Saw.

 عن أبي هريرة رضى الله عنه  ان رسول الله صم قال : أَتَدْرُوْنَ مَنِ الْمُفْلِسُ ؟  قالو: المفلسُ فِيْنَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ    فقالَ : اِنَّ المفلسَ مِنْ اُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ القَيَامةِ بالصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ويَأْتِي قَدْ شَتَمَ هذا وقَذَفَ هذا وأَكَلَ مَالَ هذا وسَفَكَ دَمَ هذا وضَرَبَ هذا فَيُعْطَى هذا مِن حَسَنَاتِهِ وهذا من حسناته  فَاِنْ فَنِيَتْ حسناتُهُ قبلَ أَنْ يُقْضَى ما عليهِ أُخِذَ مِن خِطِايِاهُمْ فَطُرِحَتْ عليه ثم طُرِحَ في النار

Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang bangkrut itu? Para sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda.” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa shalat, puasa dan zakat. Tetapi di samping itu juga pernah mencaci si ini, menuduh si ini, makan harta si ini, menumpahkan darah si ini, dan memukul si ini. Maka kebaikannya diberikan ke si ini dan kebaikannya diberikan ke si ini, maka apabila telah habis kebaikannya sedangkan belum terbayar semua tuntutan orang-orang yang lainnya, diambilkanlah dosa-dosa orang yang pernah didzalimi untuk dipikulkan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka.” (H.R. Muslim).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar