KISAH INSPIRATIF
Pada usia sekolah terutama ketika masih duduk di bangku SD dan SMP, apa tugas utama seorang anak? Tentunya belajar bukan? Tapi, belajar bukan satu-satunya tugas utama dua orang anak bernama Khozin dan Kholis asal Kampung Kebondalem, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Menyimak
dari pengakuan dua anak tersebut dan mendengar dari cerita teman dan
masyarakat, kedua anak ini merupakan anak yang kekurangan ekonomi, karena usaha
orang tua jatuh dan bermasalah. Kemudian ayahnya pergi meninggalkan kampung
halaman untuk berhijrah ke luar jawa mengikuti program transmigrasi dalam
rangka memperbaiki ekonomi ketika keduanya masih berusia sangat belia. Saat
itu, khozini duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Sementara
Kholis, ia masih duduk di bangku kelas lima SD. Hidup dalam serba kekurangan
menyertai hari-hari pada khozin adalah eyang kakung dan bibi dan paman. Untuk mencukupi
kebutuhan mereka juga demi tetap bisa sekolah, keduanya bahkan harus bekerja
keras selepas sekolah. Khozin bekerja klining servise di salah satu sekolah
(nyapu dan ngepel sekolah). Sementara Kholis bersama dengan ayah dan ibu ikut
membantu kedua orang tua di daerah transmigrasi dengan berjual es di sekolahan
(sambil bersekolah), ia harus membuang jauh-jauh rasa gengsinya untuk menjadi
tukang klining servise dan adiknya menjual es demi mengumpulkan pundi-pundi
rupiah. Walau harus bekerja selepas sekolah, dan sambil sekolah dan kehilangan
sebagian besar waktu bermainnya, mereka sedikit pun tak pernah mengeluh.
Karena
aktivitas dan tanggung jawabnya yang cukup berat, tak jarang keduanya
mengurungkan niatnya untuk bisa seperti teman- temannya. Mereka juga tidak
sekali dua kali pergi ke sekolah tanpa uang jajan sepeser pun. Namun, baik Khozin
maupun Kholis tak pernah mengeluh, kecewa atau sedih dengan takdir hidup
mereka. Keduanya senantiasa menjalani hari-harinya dengan penuh semangat, rasa
ikhlas, bahagia dan menerima segala kondisinya dengan lapang dada. Keduanya
juga menyadari bahwa Tuhan selalu memiliki rencana indah untuk masa depannya.
Anak-anak inspiratif ini begitu menyadari dan memahami jika mereka tidak mau
bekerja, mereka tidak bisa melanjutkan sekolah bahkan melanjutkan hidup yang
lebih baik.
Memang
waktu itu belum ada kemajuan teknologi gaget seperti sekarang ini, sehingga
cerita ini tidak dapat viral di facebook, kisah Khozin dan Khols terdokumenkan
dalam kisah cerita di masyarakat tempat kecil ia berada, kisah Khozin dan
Kholis telah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat dan dijadikan contoh dan
cerita oleh orang tua orang tua serta teman sebaya. Dengan doa sanak saudara,
teman karib dan para guru di sekolah SMP dan SD untuk dapat mencapai cita
citanya. Kisah berdua kakak beradik dengan bekerja keras saat ini Khozin
menjabat Kepala SMA Negeri dan Kholis menjadi Kepala Desa, semoga bahagia
selalu dan dapatkan kehidupan yang lebih baik ke depannya.
Dari
kisah dua remaja di atas, kita mengetahui bahwa keinginan yang kuat dan kerja
keras akan mengantarkan pada kesuksesan, namun jangan lupa dengan berdoa yang
sungguh sungguh itu jadi yang melengkapi dalam meraih cita cita hidupnya. Kerja
keras saja tidaklah cukup untuk membuat kita mencapai kesuksesan dalam hidup.
Namun kita juga harus terus mau belajar dan mengembangkan keahlian kita. Di era
sekarang ini, orang yang mempunyai cukup ilmu dan terus belajar, adalah orang-orang
yang telah membuka jalan hidupnya menjadi lebih mudah menuju sukses. Kerja
keras saja belum cukup membuat kita sukses, melainkan harus juga dilengkapi
dengan kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Jangan pernah berhenti menimba
ilmu, dan teruslah mengembangkan keahlian yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar