MENJAGA KEHORMATAN
Menjaga Kehormatan
Maksud dari menjaga kehormatan adalah menjaga harga diri, nama baik, dan kemuliaan diri. Dengan kata lain menjaga harkat, martabat dan harga diri manusia. Menjaga kehormatan dalam Bahasa Arab disebut dengan muru’ah. Muru’ah adalah proses penjagaan tingkah laku seseorang agar sejalan dengan ajaran agama, menghiasi diri dengan akhlak terpuji dan menjauhi segala bentuh heburuhan. Ada juga yang memberi definisi sebagai kemampuan untuk menghindari perbuatan yang negatif/buruk, sehingga dapat menjaga harkat, martabat, harga diri, dan kehormatan diri.
Selain muru’ah juga disebut dengan istilah ‘iffah.
Secara bahasa, istilah ‘iffah berarti mencegah dari sesuatu yang tidak
bermanfaat atau menjauhi hal yang buruk dan terlarang. Sedangkan secara istilah
berarti sifat yang menjadikan seseorang dapat menghindar dari menuruti hawa
nafsunya.
Sikap menjaga
kehormatan, terdapat dalam Q.S. Al-Ahzab/33: 35, yaitu:
اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ
وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ
وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ
وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat,
laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan
dan pahala yang besar.
Sikap Muru’ah
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Muru’ah terhadap diri sendiri. Maksudnya
adalah mempertahankan serta melaksanakan perilaku yang mulia dan menghindari
perilaku yang tercela di manapun dan kapanpun meskipun dalam keadaan sendiri;
2) Muru’ah terhadap sesama makhluk.
Maksudnya adalah menjaga perilaku yang mulia dan menghindari perilaku yang
tercela kepada orang lain baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat;
3) Muru’ah terhadap Allah Swt. Maksudnya
merasa malu kepada Allah Swt. sehingga membuat seseorang untuk selalu
melaksanakan semua perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya, dan merasa malu
apabila berbuat bermaksiat kepada-Nya.
Sekarang, bagaimana
contoh menjaga muru’ah?
Diantara contoh muru’ah dalam
hehidupan sehari-hari adalah:
1. Menjaga perkataan
dengan tidak mengejek teman ataupun berkata kasar;
2. Menggunakan pakaian yang mencerminkan
syariat Islam bukan menggunakan pakaian yang menampakkan lekuk tubuh;
3. Menjauhi pergaulan bebas dan zina;
4. Menjauhi makan dan minuman yang haram;
5. Mempergunakan harta di jalan yang baik.
Diantaranya bisa dengan bersedekah, menyantuni anak yatim, memberikan beasiswa;
6. Tidak
menyalahgunakan jabatan yang dimiliki.
Contoh-contoh di atas merupakan muru’ah dalam
diri seseorang. Menurut al-Jurjani dalam Kitab al-Ta’rifat bahwa muru’ah adalah
kekuatan hati yang menjadi sumber lahirnya sifat-sifat terpuji baih secara
dalil syar’i, akal dan tradisi. Oleh karena itu, betul yang telah disampaikan
Nabi Saw. bahwa kekayaan yang sejati adalah kekayaan hati. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
عن أبي هريرة عن النبي صم قال : لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنْ الْغِنَى غِنَى النَّاسِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar