MEMBACA, IDENTIFIKASI, ASBABUN NUZUL, TAFSIR QS IBRAHIM/14 : 9
1. Membaca Q.S. Ibrahim/14 : 9
Q.S. Ibrahim/14
: 9
اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۗ وَالَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْۗ
لَا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا اللّٰهُۗ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ
فَرَدُّوْٓا اَيْدِيَهُمْ فِيْٓ اَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوْٓا اِنَّا كَفَرْنَا
بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ وَاِنَّا لَفِيْ شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُوْنَنَآ اِلَيْهِ
مُرِيْبٍ
Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, dan orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan (membawa) bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (sebagai tanda penolakan dan karena kebencian) dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan ajaran yang kamu bawa dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan menyangkut apa yang kamu serukan kepada kami.”
2. Mengidentifikasi ( dianalisa bersama sama )
3. Asbabun Nuzul
Dalam
ayat ini, Allah Swt. bertanya kepada umat manusia apakah mereka pernah
mendapatkan berita tentang umat-umat yang terdahulu, serta berita tentang peristiwa
yang mereka alami, misalnya berita tentang kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad dan kaum
Tsamud, serta umat yang datang sesudah mereka, yang hanya Allah sajalah yang
benar-benar mengetahuinya?
4. Menelaah Tafsir Q.S.
Ibrahim/14 : 9
Menurut buku tafsir yang diterbitkan
Kementerian Agama Republik Indonesia tentang ayat ini sebagai berikut.
Janganlah kalian, wahai Bani Israil dan umat Nabi Muhammad Saw, mengingkari
nikmat Allah Swt. Apakah belum sampai kepadamu berita tentang kebinasaan
orang-orang sebelum kamu, yaitu kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, kaum Tsamud, dan
orang- orang setelah mereka, seperti penduduk Madyan, kaum Tubba’, dan lain-
lain. Tidak ada yang mengetahui secara detail azab seperti apa yang mereka alami,
selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti yang
nyata tentang kerasulan para utusan itu, berupa mukjizat dan penjelasan yang
mudah dipahami oleh umat masing-masing, namun mereka menutupkan tangannya ke
mulutnya dengan penuh kebencian dan penolakan, dan berkata, “Sesungguhnya kami
tidak percaya sama sekali akan bukti bahwa kamu diutus kepada kami, dan kami
benar-benar berada dalam keraguan yang sangat mendalam dan menggelisahkan hati
kami terhadap apa yang kamu serukan kepada kami, berupa ajakan beriman dan
bertauhid kepada Allah Swt.”
Ibnu Jarir mengatakan, ayat ini merupakan
lanjutan dari perkataan Nabi Musa as. kepada kaumnya, yakni peringatannya
kepada mereka terhadap nikmat-nikmat Allah, dengan siksaan Allah terhadap
umat-umat terdahulu yang mendustakan para Rasul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar