MENERAPKAN PERILAKU KOMPETISI DALAM KEBAIKAN UNTUK MERAIH KESUKSESAN
Kalian pasti ingin mengamalkan pesan mulia yang terkandung dalam
Q.S. al-Maidah/5: 48. Agar dapat berkompetisi dalam kebaikan, lakukanlah “M6”
berikut ini, yaitu:
1. Mengawali dengan basmalah
2. Melakukan dengan penuh semangat
3. Menjaga konsistensi
4. Mempelajari ilmu yang terkait
5. Membiasakan bekerja sama
6. Mengamati, meniru, dan memodifikasi
Untuk memahami “M6” di atas, perhatikan penjelasannya berikut
ini.
1) Mengawali suatu amal
kebaikan dengan membaca basmalah dan berdoa kepada Allah Swt. agar diberikan
kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. Doa merupakan kekuatan spiritual yang
akan mendorong kalian untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut paripurna. Di
samping itu ada nilai pahala atas amal yang dilakukan dengan ikhlas.
2) Melakukan semua amal
kebaikan dengan penuh optimis dan semangat. Sikap optimis dan semangat ini akan
membuat seseorang menjadi yakin mampu mengerjakan amal kebaikan dengan tuntas.
Lebih dari itu, tumbuh rasa senang dan bahagia karena telah berhasil menyelesaikan
sebuah amal kebaikan.
3) Menjaga konsistensi
(istiqamah) amal kebaikan yang sudah kalian lakukan. Kualitas dari amal
kebaikan akan semakin meningkat apabila kalian lakukan dengan konsisten. Tiap
hari akan ada pengalaman baru untuk perbaikan kualitas amal pada hari berikutnya
dan masa datang.
4) Mempelajari ilmu
yang terkait dengan peningkatan kualitas amal kebaikan. Antara ilmu dan amal
merupakan satu kesatuan. Ilmu tanpa amal, ibarat pohon tak berbuah. Demikian
pula beramal tanpa ilmu akan mengakibatkan amal tersebut tertolak. Menambah
bekal ilmu dapat kalian lakukan dengan belajar di lembaga pendidikan formal
maupun non formal.
5) Membiasakan diri
beramal secara bersama-sama dengan melibatkan orang banyak. Dalam hal ini,
bukan berarti mengabaikan amaliyah yang sifatnya pribadi. Keterlibatan banyak
orang dalam suatu amal kebaikan akan membuat nilai amal tersebut semakin baik.
Karena akan semakin banyak manfaat dan kemaslahatan yang dapat dirasakan oleh
masyarakat luas. Lebih dari itu, akan memperkuat tali silaturahmi dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
6) Mengamati, meniru,
dan memodifikasi amal kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain. Hal ini
akan memudahkan dan memotivasi seseorang dalam beramal saleh. Karena sudah
dicontohkan oleh orang lain, maka harus ada usaha untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas amal tersebut agar lebih baik dan nilai manfaatnya menjadi lebih
besar.
Setelah kalian melakukan “M6” di atas,
tentu banyak manfaat yang diperoleh dari perilaku kompetisi dalam kebaikan. Di
antara manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memperoleh rida dan pahala dari Allah Swt.
Allah Swt. akan memberikan pahala kepada
kalian jika melakukan pekerjaan dengan ikhlas. Kesuksesan tertinggi bukanlah
sukses duniawi, tetapi kesuksesan tertinggi adalah rida dari Allah Swt.
2) Menjadi manusia yang bermanfaat
Manusia terbaik adalah manusia yang
mampu menebar manfaat dan kemaslahatan sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Nilai sebuah kebaikan akan berlipat ganda jika mampu memberikan manfaat yang
besar untuk masyarakat luas.
3) Mempercepat penyelesaian pekerjaan
Keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini didasari oleh motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya. Jika menunda
suatu pekerjaan, maka pekerjaan yang lain ikut terbengkalai. Di samping itu,
ada kompetitor yang memicu peningkatan kinerja.
4) Termotivasi untuk menjadi lebih baik
Saat kalian berkompetisi dengan pihak
lain, akan tumbuh keinginan untuk menjadi yang paling unggul. Tentunya hal ini
membutuhkan persiapan yang matang. Meskipun hasil akhirnya belum tentu sebagai
pemenang, tetapi sudah berhasil menunjukkan kemampuan terbaik yang dimiliki
merupakan prestasi tersendiri yang patut diapresiasi.
5) Menjadi pribadi yang disiplin dan
bertanggungjawab
Keinginan untuk menjadi yang terbaik
harus diikuti dengan sikap disiplin dan tanggungjawab. Keduanya merupakan modal
utama meraih kesuksesan dalam sebuah kompetisi.
6) Mempererat hubungan antar sesame
Pesaing bukan musuh yang harus
dikalahkan tetapi merupakan rekan kerja dalam berkompetisi secara sehat.
Pekerjaan yang dilakukan secara bersama- sama akan mempererat tali persaudaraan
di antara sesama. Peran serta dan keterlibatan masing-masing individu dalam
satu kelompok akan semakin memperkuat jalinan hubungan kekeluargaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar