KISAH POHON KURMA MENANGIS DI HADAPAN RASULULLAH SAW
Pada hari Jumat, ketika Nabi Muhammad saw
sedang menyampaikan khutbah di Masjid Nabawi, tiba-tiba terdengar suara
tangisan dari arah belakang masjid. Suara tangisan itu begitu menyedihkan,
membuat jamaah yang hadir menoleh ke sumber suara. Ternyata, suara tangisan itu
berasal dari pohon kurma yang berdiri di dekat mimbar tempat Nabi Muhammad saw
biasa berkhutbah.
Melihat pohon kurma yang menangis, Nabi
Muhammad segera mengakhiri khutbahnya dan menghampiri pohon tersebut. Beliau
meletakkan tangannya di batang pohon kurma sambil berkata, "Ada apa
denganmu, wahai pohon kurma? Mengapa kamu menangis?" Pohon kurma tersebut,
seperti dikaruniai Allah swt kemampuan untuk berbicara, menjawab dengan suara
yang lemah dan sedih, "Ya Rasulullah, aku menangis karena aku akan
berpisah denganmu. Aku akan rindu mendengar suara merdu dan nasehat bijakmu
yang selalu menenangkan jiwaku."
Baca Juga 1001 Kisah Pohon Kurma Kisah ini diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, sebagaimana termaktub dalam Fathul Bari Jilid 4, karya Al-Hafizh Ibnu
Hajar Al Asqalani, halaman 374;
أنَّ امْرَأَةً مِنَ الأنْصَارِ
قالَتْ لِرَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: يا رَسولَ اللَّهِ، ألَا
أجْعَلُ لكَ شيئًا تَقْعُدُ عليه؟ فإنَّ لي غُلَامًا نَجَّارًا قالَ: إنْ شِئْتِ،
قالَ: فَعَمِلَتْ له المِنْبَرَ، فَلَمَّا كانَ يَوْمُ الجُمُعَةِ قَعَدَ
النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ علَى المِنْبَرِ الَّذي صُنِعَ، فَصَاحَتِ
النَّخْلَةُ الَّتي كانَ يَخْطُبُ عِنْدَهَا، حتَّى كَادَتْ تَنْشَقُّ، فَنَزَلَ
النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ حتَّى أخَذَهَا، فَضَمَّهَا إلَيْهِ،
فَجَعَلَتْ تَئِنُّ أنِينَ الصَّبِيِّ الَّذي يُسَكَّتُ حتَّى اسْتَقَرَّتْ، قالَ:
بَكَتْ علَى ما كَانَتْ تَسْمَعُ مِنَ الذِّكْرِ.
Artinya; Bahwa seorang wanita Anshar
berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, tidakkah aku buatkan
untukmu sesuatu untuk engkau duduki? Karena aku memiliki seorang anak laki-laki
yang tukang kayu." Beliau bersabda, "Jika engkau mau." Maka
wanita tersebut membuatkan mimbar untuk Nabi Muhammad. Maka ketika hari Jum'at,
Nabi SAW duduk di mimbar yang telah dibuat, lalu pohon kurma yang di depannya
saat beliau berkhutbah berteriak hingga hampir pecah. Maka Rasulullah turun
hingga mengambilnya, lalu memeluknya. Maka pohon tersebut mulai meratap seperti
rengekan bayi yang sedang didiamkan hingga tenang. Beliau bersabda, "Pohon
tersebut menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar.".
Menurut Ibnu Hajar, hadits tersebut
menjelaskan pohon kurma tersebut menangis karena kehilangan nasihat dan zikir
yang senantiasa Rasulullah ucapkan didekatnya.
Selama ini, si pohon telah menjadi tempat
Rasulullah bersandar saat memberikan khutbah Jumat. Pun di pohon kurma itu, ia
mendengar langsung nasihat-nasihat bijak dari Nabi yang penuh hikmah dan
kebijaksanaan. Saban Jumat, pohon kurma
tersebut telah merasakan langsung kasih sayang dan cinta Rasulullah. Pohon itu
telah merasakan bagaimana Rasulullah bersandar di batangnya saat memberikan
khutbah Jumat. Interaksi itu sangat berbekas di hatinya.
Namun, ketika Rasulullah tidak lagi
menggunakan pohon itu sebagai tempat bersandar, maka ia merasa kehilangan.
Merasa kesepian dan sedih. Kendati tidak punya hati laiknya manusia, tetapi
pohon kurma itu bisa merasa sedih karena telah ditinggalkan oleh sosok yang
sangat dicintainya. Hal itu karena seorang perempuan tua dari kalangan Anshar
dan anaknya yang juga merupakan tukang kayu menemui Nabi. Ia ingin membuatkan
Rasulullah sebuah mimbar untuk dipergunakan khutbah di hari Jumat. Nabi
Muhammad tidak keberatan dengan ide itu. “Silakan jika kalian ingin melakukannya,”
ujar Rasulullah atas ide itu. Itulah yang membuat kurma tersebut menangis. Ia
merasa akan kehilangan pujaan hatinya, yang saban Jumat ia bersamai. Tidak ada
yang lebih menyedihkan dibanding kehilangan sosok yang dicintai. begitu derita
pohon kurma.
Rasulullah pun menyadari kesedihan pohon
tersebut. Beliau turun dari mimbar dan memeluk batang kurma itu. Pelukan cinta
dari Rasulullah tersebut dapat mengobati rasa sedih si pohon. Kisah pohon kurma
yang menangis kepada Nabi Muhammad ini mengajarkan kepada kita bahwa segala
sesuatu di dunia ini, termasuk makhluk hidup dan tumbuhan, memiliki rasa dan
perasaan. Para pohon itu mampu merasakan
kasih sayang, kehilangan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, kita harus selalu
bersikap baik kepada semua makhluk ciptaan Allah, termasuk hewan dan tumbuhan.
Selain itu, kisah ini juga mengajarkan
kepada kita tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Pohon kurma, dengan
buahnya yang lebat dan manis, merupakan salah satu anugerah Allah yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Kita harus selalu bersyukur atas anugerah ini dan
berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup agar pohon kurma dan
makhluk hidup lainnya dapat terus hidup dan berkembang.
Semoga bermanfaat
Sumber: https://islam.nu.or.id/hikmah/kisah-pohon-kurma-menangis-di-hadapan-nabi-muhammad-MENVh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar