Kisah Sahabat yang Disebut Ahli Neraka Oleh Nabi, Ternyata Ini Sebabnya
Kisah seorang sahabat yang disebut Nabi sebagai ahli neraka patut kita jadikan pelajaran berharga. Para sahabat Nabi mengira orang ini adalah Syuhada dan pahlawan karena semangat dan keberaniannya di medan perang. Banyak sahabat takjub kepadanya. Tiba-tiba Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam berkata: "Orang ini ahli neraka!" Kok bisa? Ada apa dengan sahabat yang satu ini?
Berikut
kisahnya diketengahkan dalam Hadis Shahih Muslim. Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata, Aku ikut Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dalam perang
Hunain. Kepada seseorang yang diakui keIslamannya beliau bersabda: "Orang
ini termasuk ahli neraka."
Dalam
riwayat Sahal bin Saad As-Saidi radhiyallahu 'anhu menceritakan, Rasulullah SAW bertemu dengan
orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan, dengan dukungan pasukan
masing-masing. Seseorang di antara sahabat tidak membiarkan musuh bersembunyi,
ia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata: "Pada
hari ini, tidak seorang pun di antara kami yang memuaskan seperti yang
dilakukan oleh si Fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah SAW bersabda:
"Ingatlah, si fulan itu termasuk ahli neraka."
Salah
seorang sahabat berkata: "Aku akan selalu mengikutinya. Lalu orang itu
keluar bersama orang yang disebut Rasulullah sebagai ahli neraka. Kemana pun ia
pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian ia terluka parah dan ingin
mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan
ujung pedang berada di dadanya, lalu badannya ditekan pada pedang hingga
meninggal.
Orang
yang selalu mengikuti datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Aku
bersaksi bahwa engkau memang utusan Allah. Rasulullah SAW bertanya: "Ada
apa ini?" Orang itu menjawab: "Orang yang engkau sebut sebagai ahli
neraka, orang-orang menganggap besar (anggapan itu), maka aku menyediakan diri
untuk mengikutinya, lalu aku mencarinya dan aku dapati ia terluka parah. Ia
mempercepat kematian dengan meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung
pedang berada di dadanya, kemudian ia menekan badannya hingga meninggal."
Setelah
itu, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada
orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak
orang, padahal sebenarnya ia ahli neraka. Dan ada orang yang melakukan perbuatan
ahli neraka, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal ia termasuk ahli
surga."
Pelajaran
yang dapat dipetik dari kisah di atas adalah orang yang semula saleh bisa
berujung su'ul khatimah dan sebaliknya orang yang tampak buruk di mata manusia
bisa berakhir indah dengan husnul khatimah. Artinya, tidak ada yang dapat
memastikan nasib atau takdir seseorang di akhir hayatnya.
Bagi
seorang muslim, hendaknya beramal dengan niat yang tulus, ikhlas untuk Allah.
Bukan seperti sahabat yang diceritakan Nabi, hidupnya berakhir tragis dengan
membunuh diri sendiri. Andaikan ia bersabar dan niat berperang karena Allah
(bukan karena yang lain), tentu tidak akan mengakhiri hidupnya dengan jalan
bunuh diri. Seorang muslim hendaknya tidak kagum dengan amalannya saat ini.
Rasulullah SAW juga berpesan, janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang
sampai kalian melihat amalan akhir hayatnya.
Dalam
riwayat lain disebutkan:
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Artinya: "Sesungguhnya
setiap amalan tergantung pada akhirnya." (HR Al-Bukhari 6607)
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا
عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ
بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa. (QS. Al-An'am Ayat 44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar