KEUTAMAAN ABU BAKAR AS SHIDDIQ
Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman
sebanyak keutamaan Abu Bakar Radhiallahu’anhu
1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau
Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:
كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا
بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم
“Kami
pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun
memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan
Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)
Beliau
juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan membenarkan
perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal di Mekkah,
walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani Rasulullah ketika
hijrah.
2. Abu
Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy
Allah Ta’ala berfirman,
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا
فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا
“Salah
seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita””
(QS. At Taubah: 40)
Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar
masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu
Bakar terkadang berjalan di depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, terkadang
di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.
Oleh karena itu
ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu ada sebagian orang
yang menganggap Umar lebih utama dari Abu Bakar, maka Umar Radhiallahu’anhu pun
berkata:
“Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu
malamnya keluarga Umar, satu harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya
keluarga Umar. Abu Bakar bersama Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika
berjalan, dia terkadang berada di depan Rasulullah dan terkadang di
belakangnya. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam heran dan
berkata: ‘Wahai Abu Bakar mengapa engkau berjalan terkadang di depan dan terkadang
di belakang?’. Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang
dikejar, saya berjalan di belakang. Ketika saya sadar bahwa kita sedang
mengintai, maka saya berjalan di depan’. Rasulullah lalu berkata: ‘Wahai Abu
Bakar, kalau ada sesuatu yang aku suka engkau saja yang melakukannya tanpa
aku?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah, tidak ada yang lebih tepat melainkan hal
itu aku saja yang melakukan tanpa dirimu’. Ketika mereka berdua sampai di gua,
Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah aku akan berada di tempatmu sampai memasuki
gua. Kemudian mereka masuk, Abu Bakar berkata: Turunlah wahai Rasulullah.
Kemudian mereka turun. Umar berkata: ‘Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih
baik dari satu malamnya keluarga Umar’‘” (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail
An Nubuwwah)
3. Ketika
kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan seluruh
hartanya.
4. Abu
Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama
5. Abu
Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash
Ketika
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu Bakar
untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah
Radhiallahu’anha ia berkata:
لما مَرِضَ النبيّ صلى الله
عليه وسلم مرَضَهُ الذي ماتَ فيه أَتاهُ بلالٌ يُؤْذِنهُ بالصلاةِ فقال : مُروا
أَبا بكرٍ فلْيُصَلّ . قلتُ : إنّ أبا بكرٍ رجلٌ أَسِيفٌ [ وفي رواية : رجل رقيق ]
إن يَقُمْ مَقامَكَ يبكي فلا يقدِرُ عَلَى القِراءَةِ . قال : مُروا أَبا بكرٍ
فلْيُصلّ . فقلتُ مثلَهُ : فقال في الثالثةِ – أَوِ الرابعةِ – : إِنّكنّ صَواحبُ
يوسفَ ! مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصلّ ، فصلّى
“Ketika
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit menjelang wafat, Bilal datang meminta
idzin untuk memulai shalat. Rasulullah bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk
menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah berkata: ‘Abu Bakar itu orang yang terlalu
lembut, kalau ia mengimami shalat, ia mudah menangis. Jika ia menggantikan
posisimu, ia akan mudah menangis sehingga sulit menyelesaikan bacaan Qur’an.
Nabi tetap berkata: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’.
‘Aisyah lalu berkata hal yang sama, Rasulullah pun mengatakan hal yang sama
lagi, sampai ketiga atau keempat kalinya Rasulullah berkata: ‘Sesungguhnya
kalian itu (wanita) seperti para wanita pada kisah Yusuf, perintahkan Abu Bakar
untuk menjadi imam dan shalatlah’”
6. Umat
Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq
7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang
mufti di masa Nabi Muhammad
8. Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Tabuk.
9. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh
hartanya ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah
Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu
berkata:
أمرنا رسول الله صلى الله
عليه وسلم أن نتصدق ، فوافق ذلك مالاً فقلت : اليوم أسبق أبا بكر إن سبقته يوما .
قال : فجئت بنصف مالي ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما أبقيت لأهلك ؟ قلت
: مثله ، وأتى أبو بكر بكل ما عنده فقال : يا أبا بكر ما أبقيت لأهلك ؟ فقال :
أبقيت لهم الله ورسوله ! قال عمر قلت : والله لا أسبقه إلى شيء أبدا
“Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun
melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu
Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa
seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai
Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku
tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku
tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’” (HR. Tirmidzi)
10.
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang
paling dicintai Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam
11.
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi
Nabi Muhammad SAW
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan
hadits dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu’anhu, ia berkata:
خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم الناس وقال : إن الله خير عبدا بين
الدنيا وبين ما عنده فاختار ذلك العبد ما عند الله . قال : فبكى أبو بكر ، فعجبنا
لبكائه أن يخبر رسول الله صلى الله عليه وسلم عن عبد خير ، فكان رسول الله صلى
الله عليه وسلم هو المخير ، وكان أبو بكر أعلمنا . فقال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : إن مِن أمَنّ الناس عليّ في صحبته وماله أبا بكر ، ولو كنت متخذاً خليلاً
غير ربي لاتخذت أبا بكر ، ولكن أخوة الإسلام ومودته ، لا يبقين في المسجد باب إلا
سُـدّ إلا باب أبي بكر
“Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata:
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di
dalamnya. Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan’.
Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya
karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam lah orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami.
Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang
sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah
Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seorang kekasihku selain
Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan
se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di
masjid selain pintu Abu Bakar saja’”
12.
Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash
Shiddiq
Allah Ta’ala berfirman:
وَسَيُجَنَّبُهَا الأَتْقَى * الَّذِي يُؤْتِي
مَالَهُ يَتَزَكَّى * وَمَا لأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى * إِلا
ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الأَعْلَى * وَلَسَوْفَ يَرْضَى
“Dan
kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan
hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun
memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan
itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak
dia benar-benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)
Ayat
ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga
termasuk as sabiquunal awwalun, dan Allah Ta’ala berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ
اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang
muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)
13. Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam memberi tazkiyah kepada Abu Bakar
Ketika
Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
من جرّ ثوبه خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة . قال أبو بكر : إن
أحد شقي ثوبي يسترخي إلا أن أتعاهد ذلك منه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
إنك لست تصنع ذلك خيلاء
“Barangsiapa
yang membiarkan kainnya terjulur karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah
pada hari kiamat. Abu Bakar berkata: ‘Sesungguhnya salah satu sisi sarungku
melorot kecuali jika aku ikat dengan baik. Rasulullah lalu berkata: ‘Engkau
tidak melakukannya karena sombong”” (HR. Bukhari dalam Fadhail Abu Bakar Radhiallahu’anhu)
14.
Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi
untuk memasuki semua pintu surga
من أنفق زوجين من شيء من الأشياء في سبيل الله
دُعي من أبواب الجنة : يا عبد الله هذا خير ؛ فمن كان من أهل الصلاة دعي من باب
الصلاة ، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد ، ومن كان من أهل الصدقة دُعي
من باب الصدقة ، ومن كان من أهل الصيام دُعي من باب الصيام وباب الريان . فقال أبو
بكر : ما على هذا الذي يدعى من تلك الأبواب من ضرورة ، فهل يُدعى منها كلها أحد يا
رسول الله ؟ قال : نعم ، وأرجو أن تكون منهم يا أبا بكر
“Orang
memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju
kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan
shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan
mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan
yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” (HR. Al Bukhari –
Muslim)
15.
Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak
perbuatan agung dalam sehari
Imam
Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
: من أصبح منكم اليوم صائما ؟ قال أبو بكر
رضي الله عنه : أنا . قال : فمن تبع منكم اليوم جنازة ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه
: أنا . قال : فمن أطعم منكم اليوم مسكينا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال
: فمن عاد منكم اليوم مريضا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . فقال رسول الله
صلى الله عليه وسلم : ما اجتمعن في امرىء إلا دخل الجنة
“Siapa yang hari ini
berpuasa? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini
ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini
memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini
menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda: ‘Tidaklah semua ini dilakukan oleh
seseorang kecuali dia akan masuk surga’”
16.
Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash
Shiddiq sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
Mereka berkata tentang Abu Bakar:
أَتُخْرِجُونَ رَجُلًا يُكْسِبُ الْمَعْدُومَ
وَيَصِلُ الرَّحِمَ وَيَحْمِلُ الْكَلَّ وَيَقْرِي الضَّيْفَ وَيُعِينُ عَلَى
نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Apakah
kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya,
menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan
selalu menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)
16. Ali
Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq
Muhammad
bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin Abi
Thalib:
أي الناس خير بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟
قال : أبو بكر . قلت : ثم من ؟ قال : ثم عمر ، وخشيت أن يقول عثمان قلت : ثم أنت ؟
قال : ما أنا إلا رجل من المسلمين
“Manusia
mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Ali
menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’. Ali berkata: ‘Lalu
Umar’. Aku lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku berkata:
‘Selanjutnya engkau?’. Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang muslim biasa’” (HR.
Bukhari)
Sikap
Zuhud
Abu
Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun
dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu’anhu:
لما احتضر أبو بكر رضي الله عنه قال : يا
عائشة أنظري اللقحة التي كنا نشرب من لبنها والجفنة التي كنا نصطبح فيها والقطيفة التي
كنا نلبسها فإنا كنا ننتفع بذلك حين كنا في أمر المسلمين ، فإذا مت فاردديه إلى
عمر ، فلما مات أبو بكر رضي الله عنه أرسلت به إلى عمر رضي الله عنه فقال عمر رضي
الله عنه : رضي الله عنك يا أبا بكر لقد أتعبت من جاء بعدك
“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar
Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, wahai ‘Aisyah tolong perhatikan unta
perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar yang sering kita pakai
untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai. Sesungguhnya
kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum muslimin.
Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat,
‘Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata:
‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang
setelahmu’”
Sikap
Wara’
Abu Bakar Ash Shiddiq
Radhiallahu’anhu adalah orang yang wara’ dan zuhud terhadap dunia sampai-sampai
ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah. Umar bin
Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya dan menganjurkan ia untuk mengambil
upah dari baitul maal, menimbang betapa beratnya tugas seorang khalifah.
Dikisahkan
pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:
كان لأبي بكر غلام يخرج له الخراج ، وكان أبو بكر يأكل من خراجه ،
فجاء يوماً بشيء ، فأكل منه أبو بكر ، فقال له الغلام : تدري ما هذا ؟ فقال أبو
بكر : وما هو ؟ قال : كنت تكهّنت لإنسان في الجاهلية وما أحسن الكهانة إلا أني
خدعته ، فلقيني فأعطاني بذلك فهذا الذي أكلت منه ، فأدخل أبو بكر يده فقاء كل شيء
في بطنه . رواه البخاري
“Abu Bakar Ash
Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran
untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari
ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang
budak berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya :
‘Dari mana?’ Ia menjawab : ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun
yang menyembuhkan orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya
menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang
anda makan saat ini adalah hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan
tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)
Wafat
beliau
Beliau wafat pada hari Senin di bulan
Jumadil Awwal tahun 13 H ketika beliau berusia 63 tahun.
Kelahiran
Beliau dilahirkan 2 tahun 6
bulan setelah tahun gajah.
Semoga bermanfaat
Sumber:
https://muslim.or.id/8725-biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar