WAKTU SIA SIA

 

WAKTU SIA SIA

         


          Sering kita mengeluh tentang waktu. Tidak punya waktu, waktunya mendesak, waktu terlalu cepat, tidak memiliki waktu. Padahal kita semua diberi waktu dan peluang yang sama. Dalam sehari semalam semuanya 24 jam, menitnya sama, detiknya sama. Tidak ada perbedaan waktu sedikitpun yang diberikan kepada kita. Baik waktu dengan hitungan matahari, hitungan bulan dan sebagainya. Kenapa kita kehabisan waktu?..

          Kita mengetahui bahwa waktu sangat berharga. Namun kita tidak menghargai waktu. Kita tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Orang yang sukses mempunyai waktu yang sama dengan orang yang bangkrut. Orang yang banyak wawasannya mempunyai waktu yang sama untuk membaca (membaca alam dan literatur). Waktu mempunyai sifat netral, namun karena waktu kita ketinggalan. Kita menjadi tidak berharga karena kita tidak menghargai waktu.

          Islam memberikan isyarat kepada umatnya tentang waktu. Jagalah 5 waktumu sebelum datang 5 waktumu. Pertama, jagalah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Kedua, jagalah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Ketiga, jagalah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu. Keempat, jagalah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Kelima, jagalah waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu. Berarti waktu sangat penting dan harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

          Memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya menjadi kunci meraih kesuksesan. Kunci sukses berada dalam manajemen waktu. Memanfaatkan waktu bukan berarti tidak istirahat. Melaksanakan manajemen waktu dengan sebaik baiknya harus didukung dengan adanya kemauan yang kuat, tindakan yang terus menerus, istiqomah (kontinyu), aktif, optimis, mampu memadukan berbagai pemikiran dan kepentingan, mampu mengendalikan emosi dalam berbagai kasus. Sukses berawal dari kemampuan kita untuk bisa mengatur waktu dalam hidupnya. Semoga kita diberi hidayah untuk bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, dan semua waktu bernilai sebagai ibadah, Amiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar