HADITS SILATURRAHMI
1. Mendapat
pertolongan Allah SWT
قَالَ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ
بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا حَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ،
عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي ذَوِي
أَرْحَامٍ، أَصِلُ وَيَقْطَعُونَ، وَأَعْفُو وَيَظْلِمُونَ، وَأُحْسِنُ
وَيُسِيئُونَ، أَفَأُكَافِئُهُمْ؟ قَالَ: "لَا إِذَنْ تُتْرَكُونَ جَمِيعًا،
وَلَكِنْ جُدْ بِالْفَضْلِ وَصِلْهُمْ؛ فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ ظَهِيرٌ
مِنَ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، مَا كُنْتَ عَلَى ذَلِكَ"
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bakar, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Artah, dari Amr ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya yang menceritakan bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya:
“Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku mempunyai banyak kerabat; aku menghubungkan persaudaraan
dengan mereka, tetapi mereka memutuskannya; dan aku memaafkan mereka, tetapi
mereka terus berbuat aniaya terhadapku; dan aku berbuat baik kepada mereka,
tetapi mereka terus-menerus berbuat buruk terhadapku. Bolehkah aku membalas
perlakuan mereka?” Rasulullah SAW menjawab: Tidak, kalau begitu berarti kamu
semua sama tidak benarnya, tetapi bermurahlah dengan memberikan kelebihan dan
tetaplah menghubungkan kekeluargaan, karena sesungguhnya kamu akan terus
mendapat pertolongan dari Allah SWT. Selama kamu mau melakukan hal tersebut”.
عَنْ أَبِي، هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً، قَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ
إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَىَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَىَّ .
فَقَالَ " لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ
وَلاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ
Artinya: Abu Huraira
melaporkan seseorang berkata, "Ya Rasulullah SAW, saya punya keluarga yang
jika saya berusaha menyambung silaturrahmi maka mereka berusaha memutuskannya.
Dan jika saya berbuat baik pada mereka, maka mereka balik berbuat jelek
kepadaku dan bersikap acuh tak acuh padahal saya bermurah hati pada
mereka." Rasulullah SAW kemudian menjawab, "Jika seperti yang
dikatakan, maka engkau melempar debu panas ke wajah mereka dan tetap di sana
atas kehendak Allah SWT. Allah SWT (serta malaikat yang selalu membantu) akan
membuatnya terus menang atas mereka selama kamu mengikuti jalan yang baik
ini." (HR Muslim).
مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ
Artinya: "Siapa
saja yang senang diberi lebih banyak kemakmuran (wealth) dan umur panjang, maka
dia harus menjalin hubungan baik dengan orangtua dan saudaranya." (HR
Bukhari).
2.
Dilapangkan Rezeki
عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ
وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ
الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ
تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Artinya: "Wahai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang
satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."
2. Surat An Nisa Ayat 36
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ
شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى
وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ
لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman
sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."
3. Hadits Perintah untuk Silaturahmi
تَعْبُدُ
اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ،
وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ
Artinya: "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan
syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan
orang tua dan saudara." (HR Bukhari).
لا يَدْخُلُ
اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Artinya: "Tidak
akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan
Muslim).
3.
Tanda Orang Beriman
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ
ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ
خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
“Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi,
dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik
atau diam.” (HR. Bukhari(
4. Hadits Ancaman
Memutus Silaturahmi
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ
اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا - مَعَ مَا يَدَّخِرُ
لَهُ فِي الآخِرَةِ - مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: "Tidak
ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia
bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan zalim dan
memutus silaturahmi." (HR Abu Daud).
4. Disayangi Penduduk
Langit
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا عَمْرٌو، عَنْ أَبِي قَابُوسَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍو -يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-قَالَ:
"الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ
يَرْحَمُكُمْ أَهْلُ السَّمَاءِ، وَالرَّحِمُ شُجْنَة مِنَ الرَّحْمَنِ، مَنْ
وَصَلَهَا وَصَلَتْهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بَتَّتْهُ".
Imam Ahmad mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Amr, dari
Abu Qabus, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang menerimanya dari Nabi Saw. Yang
telah bersabda:
“Orang-orang yang
penyayang disayangi oleh Tuhan Yang Maha Pemurah. Sayangilah penduduk bumi,
niscaya kalian akan disayangi oleh penduduk langit. Rahim itu adalah bagian
dari kata Rahman, (Allah Swt. Berfirman).”Barang siapa yang menghubungkannya,
maka Aku berhubungan dengannya. Dan barangsiapa yang memutuskannya, Aku
putuskan dia”.
لَيْسَ
الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ
وَصَلَهَا
Artinya:
"Silaturahmi bukanlah yang saling membalas kebaikan. Tetapi seorang yang
berusaha menjalin hubungan baik meski lingkungan terdekat (relatives) merusak
hubungan persaudaraan dengan dirinya." (Hr Bukhari).
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ
الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ
بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Mereka
menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: ‘Harta rampasan perang kepunyaan
Allah dan Rasul, Oleh
sebab itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara
sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang
yang beriman.” (QS Al-Anfal: 1).
4. Ayat Al-Qur'an
tentang Silaturahmi dan Cara Menjaganya
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl: 90).
5. Ayat Al-Qur'an
tentang Silaturahmi dan Kekeluargaan
ذٰلِكَ الَّذِيْ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ
اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰىۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ
لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
Artinya: “Itulah
(karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang
beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta
kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan.’ Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan Kami
tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”
(QS Asy-Syura: 23).
6. Ayat Al-Qur'an
tentang Silaturahmi dan Orang-orang Beriman
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: “Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.” (QS Al-Hujurat: 10).
8. Hadis tentang
Silaturahmi dan Kezaliman
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ
وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ
Artinya: “Sambunglah
orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi
kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu.” (HR Ahmad).
11. Hadis tentang
Silaturahmi dan Sedekah
الصَّدَقَةُ
عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ
وَصِلَةٌ
Artinya: “Sedekah
terhadap orang miskin adalah sedekah, dan terhadap keluarga sendiri mendapat
dua pahala: sedekah dan silaturahmi.” (HR Tirmidzi).
4.
Azab Memutus Silaturahmi
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جَوْشَنٍ، عَنْ
أَبِيهِ، عَنْ أَبِي بَكَرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ
عُقُوبَتَهُ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يُدَّخَرُ لِصَاحِبِهِ فِي الْآخِرَةِ، مِنَ
الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ".
Imam Ahmad mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Aliyyah, telah menceritakan kepada
kami Uyaynah ibnu Abdur Rahman ibnu Jusyan, dari ayahnya, dari Abu Bakrah r.a.
yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada suatu perbuatan
dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah hukumannya di dunia
selain dari azab yang disediakan untuk pelakunya kelak di akhirat selain dari
zina dan memutuskan hubungan kekeluargaan.
6. Bahaya Memutus
Silaturahmi
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَعْلَى، حَدَّثَنَا فِطْر، عَنْ
مُجَاهِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "إِنَّ الرَّحِمَ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، وَلَيْسَ
الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ
وَصَلَهَا"،
Imam Ahmad mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Ya'la, telah menceritakan kepada kami Matar,
dari Mujahid, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda: Sesungguhnya rahim itu bergantung di Arasy, dan bukanlah orang
yang menghubungkan kekeluargaan itu orang yang membalas perlakuan dengan yang
setimpal, melainkan orang yang menghubungkan kekeluargaan itu ialah orang yang
apabila rahim (kekeluargaan) diputuskan dia menghubungkannya.
3. Mendapat naungan
Allah di Arasy saat hari kiamat
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
ثَلَاثَةٌ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : وَاصِلُ الرَّحِمِ
وَامْرَأَةٌ مَاتَ زَوْجُهَا وَتَرَكَ أَيْتَامًا فَتَقُومُ عَلَيْهِمْ حَتَّى
يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ أَوْ يَمُوتُوا وَرَجُلٌ اتَّخَذَ طَعَامًا وَدَعَا إلَيْهِ
الْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
Dari Anas bin Malik
RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada tiga orang yang mendapat naungan Arasy pada
hari kiamat: orang yang menjaga silaturahim, seorang istri yang ditinggal mati
suaminya kemudian membesarkan anak-anak yatimnya sampai Allah mencukupi mereka
atau sampai mereka wafat, dan orang yang membuat makanan kemudian mengajak anak
yatim dan orang miskin untuk makan.
قَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَد، حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ، حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي مُزَرّد، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
يَسَارٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: "خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتِ
الرَّحِمُ فَأَخَذَتْ بِحَقْوِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَالَ: مَهْ!
فَقَالَتْ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ. فَقَالَ: أَلَا
تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكَ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ: بَلَى.
قَالَ: فَذَاكَ. قال أبو هريرة: اقرؤوا إِنْ شِئْتُمْ: {فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ
تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُم Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Khalid ibnu Makhlad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman, telah
menceritakan kepadaku Mu'awiyah ibnu Abu Mizrad, dari Sa'id ibnu Yasar, dari
Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Allah Swt menciptakan
makhluk; dan setelah selesai dari menciptakannya, bangkitlah rahim, lalu
berpegangan kepada kedua telapak kaki Tuhan Yang Maha Pemurah, maka Dia
berfirman, 'Apakah keinginanmu?' Rahim menjawab, "Ini adalah tempat
memohon perlindungan kepada-Mu dari orang-orang yang memutuskan (aku).” Maka
Allah Swt. berfirman, "Tidakkah kamu puas bila Aku berhubungan dengan
orang yang menghubungkanmu dan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskanmu?”
Rahim menjawab, "Benar, kami puas.” Allah berfirman, "Itu adalah
untukmu.” Lalu Abu Hurairah r.a. berkata, "Bacalah oleh kalian bila kalian
menghendaki firman Allah Swt. berikut," yaitu: Maka apakah kiranya jika
kamu berpaling (dari jihad) kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? (Muhammad: 22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar