9 HADITS BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Orang tua merupakan permata dalam hidup, karena dengan wasilah adanya orang tua lah kita juga menjadi hadir di dunia ini. Dalam Islam, orang tua sangat dihormati, bahkan diperintah langsung dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad saw.
Al-Qur’an dan hadits sering memerintahkan manusia
untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bahkan Al-Qur’an memerintahkan umat
manusia untuk memperlakukan kedua orang tua dengan baik meski keduanya berbeda
agama dengan anaknya.
Dilansir dari NU Online Al-Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin
Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal
Haditsis Syarif, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H] Juz III, halaman 252
menghimpun sejumlah hadits berisi keutamaan berbakti kepada orang tua.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menceritakan tiga
orang Bani Israil yang terperangkap dalam sebuah gua yang tertutup batu. Mereka
akhirnya selamat setelah masing-masing bertawasul dengan amal salehnya
masing-masing, salah satunya bertawasul atas baktinya kepada orang tuanya yang
lansia.
Adapun berikut ini adalah sembilan hadits yang
dikutip dari Kitab At-Tarhib wat Tarhib karya Al-Mundziri:
1. Amal paling
utama
عن عبد الله بن مسعود رضي الله
عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ
أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ
الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia
bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasulullah, apakah amal paling utama? shalat
pada waktunya, jawab Rasul. Ia bertanya lagi, lalu apa? lalu berbakti kepada
kedua orang tua, jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, kemudian apa? jihad di jalan
Allah, jawabnya (HR Bukhari dan Muslim).
2. Jihad merawat
kedua orang tua
عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو
بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ
صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Artinya: Dari sahabat
Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu
meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, apakah kedua orang tuamu
masih hidup? masih, jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, pada (perawatan)
keduanya, berjihadlah (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu
Majah).
3. Membahagiakan
orang tua
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ
أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا
Artinya: Dari sahabat
Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw
dan mengatakan, aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan
kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, pulanglah, buatlah
keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis (HR Abu Dawud).
4. Surga di bawah
kaki orang tua
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ
جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ
أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا،
فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا
Artinya: Dari
Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan
berkata, aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.
Rasul bertanya, apakah kamu mempunyai ibu? ya, jawabnya. Lazimkanlah ibumu
karena surga berada di bawah telapak kakinya (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan
Al-Hakim).
5. Orang tua sebagai pintu surga
عن أبي الدرداء رضي الله عنه
أنَّ رجلاً أتاه، فقال إِنَّ لِي امرأةً، وإِنَّ أمِّي تَأْمُرُنِي بِطَلَاقِها،
فقال له أبو الدرداء سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول الوالِدُ أوسَطُ
أبوابِ الجَنَّةِ، فإِنْ شِئْتَ فأضِعْ ذلِكَ البَابَ أو احْفَظْهُ
Artinya: Dari sahabat
Abu Darda ra, seseorang mendatanginya dan berkata, aku mempunyai seorang istri,
tetapi ibuku memintaku untuk menceraikannya. Abu Darda ra berkata, aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, orang tua adalah pintu surga paling tengah.
Jika mau, kau boleh menyia-nyiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya (HR
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
6. Obat panjang umur
dan tambah rezeki
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ،
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ
يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ،
وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: Dari sahabat
Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, siapa saja yang ingin dipanjangkan
umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang
tuanya dan menyambung silaturahim (HR Ahmad).
7. Merawat orang
tua sebagai jalan menuju surge
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال
سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ
أنْفُهُ قيل مَنْ يا رسولَ اللهِ؟ قال مَنْ أدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ
أَحَدُهُما أَوْ كِلَاهما ثمَّ لَمْ يَدْخُلِ الجَنَّةَ
Artinya: Dari sahabat
Abu Hurairah ra, ia mendengar Rasulullah saw bersabda, celakalah seseorang,
celakalah, dan celakalah. Sahabat bertanya, siapa ya Rasul? Rasul menjawab,
orang yang mendapati kedua orang tuanya menua baik salah satu maupun keduanya,
lalu ia tidak masuk ke surga (HR Muslim).
8. Ridha Allah
bergantung pada restu orang tua
وَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم قَالَ رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي
سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
وَالْحَاكِمُ.
Artinya: Dari sahabat
Abdullah bin Umar ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ridha Allah berada
pada ridha kedua orang tua. Sedangkan murka-Nya berada pada murka keduanya (HR
At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
9. Jalan
menghubungi kedua orang tua yang telah meninggal
عن أبي بردة قال قَدِمْتُ
المَدينَةَ فأَتَانِي عبدُ اللهِ بنُ عمَرَ فقال أَتَدْرِي لِمَ أَتَيْتُكَ قال
قُلْتُ لَا قال سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقول مَنْ أَحَبَّ أَنْ
يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيْهِ بَعْدَهُ وَإِنَّهُ
كَانَ بَيْنَ أَبِي عُمَرَ وَبَيْنَ أَبِيْكَ إِخَاءٌ وَوُدٌّ فَأَحْبَبْتُ أَنْ
أَصِلَ ذَاكَ
Artinya: Dari sahabat
Abu Burdah ra, ia bercerita, suatu hari ia mengunjungi Madinah. Abdullah bin
Umar menemuiku, kata Abu Burdah. Tahukah kamu, mengapa aku menemuimu? tidak,
jawab Abu Burdah. Abdullah bin Umar mengatakan, aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, siapa yang ingin menghubungi ayahnya di alam kuburnya, hendaklah ia
menyambung persahabatan dengan teman ayahnya sepeninggalnya. Sungguh, antara
ayahku Umar dan ayahmu terdapat hubungan persahabatan yang hangat. Kini aku
ingin menyambungnya (HR Ibnu Hibban).
Sumber: https://lampung.nu.or.id/syiar/9-dalil-hadits-berbakti-kepada-orang-tua-QDw2l
Posting Komentar untuk "9 HADITS BERBAKTI KEPADA ORANG TUA"