MENGISTIQOMAHKAN KEGIATAN KECIL
Setiap manusia mendambakan perubahan menuju
kebaikan. Kita ingin lebih rajin beribadah, lebih disiplin belajar, lebih tekun
bekerja, atau lebih sehat dalam menjaga tubuh. Namun sering kali semangat itu
padam di tengah jalan.
Kita tahu apa yang harus dilakukan, tetapi rasa
malas, bosan, atau menunda membuat langkah terhenti. Islam mengajarkan bahwa
perubahan besar lahir dari kebiasaan kecil yang konsisten.
Allah menciptakan manusia dengan fitrah mencintai
kebahagiaan. Dalam tubuh kita, ada zat kimia bernama dopamin yang membuat kita
merasa senang ketika mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Menariknya, rasa
senang itu juga muncul ketika kita mengantisipasi sebuah ganjaran.
Inilah yang bisa kita manfaatkan, mengaitkan
ibadah atau kebiasaan baik dengan sesuatu yang menyenangkan. James Clear dalam
Atomic Habits menyebut konsep ini temptation bundling, yaitu menggabungkan hal
yang perlu kita lakukan dengan sesuatu yang kita sukai.
Dalam Islam, kita bisa menyesuaikan konsep ini
untuk memperkuat ibadah, yaitu jika ingin terbiasa membaca Al-Qur’an, biasakan
membacanya setelah shalat fardhu, sehingga ibadah wajib kita menjadi pemicu
ibadah sunnah.
Jika ingin rutin berzikir pagi dan petang, kaitkan
dengan rutinitas sehari-hari, misalnya setelah sarapan atau sebelum berangkat kerja.
Jika ingin bersedekah, jadikan kebiasaan setiap kali menerima gaji, walau
sedikit. Dengan cara ini, amal shalih menjadi lebih ringan karena terikat pada
aktivitas yang sudah kita lakukan sehari-hari.
Hadiah dan motivasi awal memang penting, tetapi yang
membuat perubahan nyata adalah istiqamah. Allah swt berfirman:
اِنَّ
الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ
الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ
الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
'Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka
(istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): Janganlah
kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan surga yang
telah dijanjikan Allah kepadamu (QS Fussilat: 30).
Istiqamah dalam amal kecil adalah kunci menuju
perubahan besar. Membaca satu halaman Al-Qur’an setiap hari lebih baik daripada
bersemangat membaca banyak tetapi terhenti. Shalat sunnah dua rakaat rutin
lebih baik daripada shalat panjang tetapi jarang.
Islam juga menekankan pentingnya lingkungan yang
baik. Rasulullah saw bersabda:
عن أبي
هريرة رضي الله عنه أَن النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ «الرَّجُلُ
عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُر أَحَدُكُم مَنْ يُخَالِل». [حسن] - [رواه أبو داود والترمذي وأحمد] -
[سنن أبي داود: 4833]
Artinya: Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-
meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, “Seseorang itu tergantung agama teman
dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah kalian memperhatikan siapa yang dijadikan
sebagai teman dekat.”
Bersama orang-orang shalih, kita akan lebih
termotivasi menjaga kebiasaan baik. Ketika keluarga, sahabat, atau komunitas
mendukung, perjalanan istiqamah menjadi lebih ringan.
Membangun kebiasaan baik bukan hanya soal mencapai
target, tetapi juga tentang menikmati setiap langkah menuju Allah. Setiap doa
yang kita panjatkan, setiap ayat yang kita baca, setiap sedekah yang kita
keluarkan adalah kemenangan kecil yang perlu dirayakan dalam hati.
Perubahan membutuhkan kesabaran. Allah tidak
menilai hasil semata, tetapi juga proses dan keikhlasan. Setiap kali kita
jatuh, jangan putus asa. Bangkitlah, perbaiki niat, dan lanjutkan langkah.
Perjalanan menuju kebaikan adalah perjalanan
seumur hidup. Dengan memanfaatkan antisipasi, mengaitkan ibadah dengan
rutinitas, menjaga istiqamah, dan memilih lingkungan yang mendukung, kita bisa
mengubah hidup sedikit demi sedikit. Kebiasaan kecil yang konsisten akan
membentuk pribadi besar di hadapan Allah. Mari kita rayakan setiap langkah
kecil itu sebagai tanda cinta kita kepada-Nya.
Sumber: https://lampung.nu.or.id/opini/istiqamah-dalam-kebiasaan-kecil-mengubah-hidup-dengan-kekuatan-antisipasi-SSFlD
Posting Komentar untuk "MENGISTIQOMAHKAN KEGIATAN KECIL"