GAYA BELAJAR




GAYA BELAJAR

             Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar.

Macam gaya belajar:

•        Visual (belajar dengan cara melihat)

•        Auditori (belajar dengan cara mendengar)

•        Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

 

1)      Gaya Belajar Pelajar Visual

                 Dorong pelajar visual mempunyai banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka. Dalam matematika dan ilmu pengetahuan, tabel dan grafik akan memperdalam pemahaman mereka. Peta pikiran dapat menjadi alat yang bagus bagi para pelajar visual belajar terbaik saat mulai dengan “gambaran keseluruhan,” melakukan tinjauan umum mengenai bahan pelajaran akan sangat membantu. Membaca bahan secara sekilas misalnya, memberikan gambaran umum mengenai bahan bacaan sebelum mereka terjun kedalam perinciannya.

2)      Gaya Belajar Pelajar Auditorial

                 Para pelajar Auditorial mungkin lebih suka merekam pada kaset dari pada mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi berulang-ulang. Jika mereka kesulitan dengan satu konsep bantulah mereka berbicara dengan diri mereka sendiri untuk memahaminya. Anda dapat membuat fakta panjang yang mudah diingat oleh siwa auditorial dengan mengubahnya menjadi lagu, dengan melodi yang sudah dikenal dengan baik.

3)      Gaya Belajar Pelajar Kinestetik

                 Pelajar-pelajar ini menyukai terapan. Lakon pendek dan lucu terbukti dapat membantu. Pelajar kinestetik suka belajar melalui gerakan dan paling baik menghafal informasi dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta. Banyak pelajar kinestetik menjauhkan diri dari bangku, mereka lebih suka duduk di lantai dan menyebarkan pekerjaan di sekeliling mereka.

 

Kebiasaan Memproses Informasi dan Aplikasinya dalam Pembelajaran.

          Peserta didik memiliki preferensi perseptual berbeda mereka juga memiliki gaya berfikir seperti yang diungkapkan Anthony Gregorc (1982) yang mengembangkan teori empat gaya berfikir:

1)      Concrete Random Thinkers. Pemikir ini, adalah pemikir yang menikmati eksperimen, juga dikenal sebagai pemikir yang berbeda. Mereka ingin mengambil lompatan intuitif untuk menciptakan. Mereka menemukan cara alternatif dalam melakukan sesuatu. Dengan demikian di dalam kelas, jenis pemikir perlu diizinkan untuk memiliki kesempatan guna membuat pilihan tentang pembelajaran mereka dan tentang bagaimana mereka menunjukkan apa yang meraka pahami. peserta didik menikmati menciptakan model baru dan hal-hal praktis yang dihasilkan dari pengembangan pembelajaran dan konsep baru mereka. Pembelajar dengan tipe ini mudah belajar melalui permainan, simulasi, proyek mandiri, dan discovery learning

2)      Concrete Sequential Thinkers. Pemikir ini berbasis pada aktifitas fisik yang dimaknai dengan rasa. Mereka adalah detail oriented, dan mengingat merupakan hal mudah bagi mereka. Mereka membutuhkan struktur, kerangka, jadwal, dan organisasi pembelajaran. Mereka menyukai pembelajaran dan kegiatan yang diarahkan oleh guru. Pembelajar dengan tipe ini akan mudah belajar melalui workbook, pembelajaran berbasis komputer, demonstrasi, dan praktik laboratorium yang terstruktur.

3)      Abstract Sequential Thinkers. Pemikir ini senang dalam dunia teori dan pemikiran abstrak. proses berpikir mereka adalah rasional, logis, dan intelektual. Mereka nyaman ketika terlibat dengan pekerjaan dan investigasi mereka sendiri. Peserta didik ini perlu memiliki waktu untuk memeriksa sepenuhnya ide baru, konsep, dan teori-teor yang ada di hadapan mereka. Mereka ingin mendukung informasi baru dengan menyelidiki dan menganalisa sehingga pembelajaran masuk akal dan memiliki arti nyata bagi mereka. Pembelajar dengan tipe ini mudah belajar melalui membaca dan mendengarkan presentasi.

4)      Abstract Random Thinkers. pemikir ini mengatur informasi melalui berbagi dan berdiskusi. Mereka hidup di dunia perasaan dan emosi dan belajar dengan mempersonalisasi informasi. Pembelajar ini ingin membahas dan berinteraksi dengan orang lain ketika mereka belajar. Kooperatif pada kelompok belajar, menjadi pusat belajar, dan mitra kerja memfasilitasi pemahaman mereka. Pembelajar dengan tipe ini akan mudah belajar melalui diskusi grup, ceramah, tanya jawab, dan penggunaan.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar