Meneladani Ulama Terdahulu terhadap Guru
Salah satu penyebab keberhasilan seorang pelajar,
baik santri ataupun bukan, adalah bagaimana mereka menghormati dan memuliakan
gurunya. Mereka yang menjaga tingkah laku dan bertindak sopan bersama gurunya
akan menuai kesuksesan dalam mencari ilmu serta akan mendapatkan keberkahan
ilmu. Sebaliknya orang-orang yang tidak mengindahkan hal itu akan terhalang
oleh keberkahan ilmu.
Memuliakan dan menghormati guru memiliki peran
penting di balik kesuksesan seorang santri. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh
Imam Burhanuddin az-Zarnuji (wafat 591 H), dalam salah satu karyanya bahwa
seorang pelajar tidak pernah mendapatkan ilmu jika tidak memuliakan ilmu dan
orang yang berilmu,
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ
الْعِلْمِ لاَ يَنَالُ الْعِلْمَ وَلاَ يَنْتَفِعُ بِهِ اِلَّا بِتَعْظِيْمِ
الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ وَتَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ. قِيْلَ مَا
وَصَلَ مَنْ وَصَلَ اِلَّا بِالْحُرْمَةِ، وَمَا سَقَطَ مَنْ سَقَطَ اِلاَّ
بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ
Artinya, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang
pelajar tidak akan bisa mendapatkan ilmu dan manfaat ilmu kecuali dengan
menghormati ilmu dan orang yang berilmu, memuliakan guru dan menghormatinya.
Dikatakan, tidak sukses orang yang telah sukses
kecuali dengan hormat, dan tidak gagal orang yang gagal kecuali disebabkan
tidak hormat.” Penjelasan az-Zarnuji ini selayaknya perlu untuk direnungkan
kembali di era saat ini di mana seorang pelajar tidak mengindahkan penghormatan
kepada guru-gurunya. Bahkan tidak sedikit yang berani melawan kepada gurunya
sehingga ia kesulitan untuk mendapatkan ilmu dan manfaatnya.
Nah, berikut ini adab-adab seorang pelajar kepada
gurunya yang perlu diketahui, dengan harapan semoga kejadian tidak menghormat
dan bahkan melawan kepada gurunya tidak terulang kembali. Adab Pelajar kepada
Gurunya Menurut Imam az-Zarnuji, ada banyak sekali adab seorang pelajar kepada
guru-gurunya di antaranya adalah tidak pernah lewat di depan gurunya kecuali
memang tidak ada lagi jalan yang bisa dilewati, tidak duduk di tempat yang
ditempati gurunya, tidak berkata kepada gurunya kecuali atas izin darinya,
tidak memperbanyak perkataan jika mendapatkan izin darinya, tidak bertanya apa
pun ketika gurunya sedang jemu, memilih waktu yang tepat jika hendak berkata
atau bertamu pada gurunya, dan tidak mengetuk pintu rumahnya, namun bersabar
sampai gurunya keluar untuk menemuinya.
Semua perbuatan yang bisa membuat gurunya ridha harus
selalu diusahakan kecuali maksiat. Ini karena kita tidak boleh taat dalam hal
kemaksiatan. Selain itu tentunya, seorang pelajar juga harus menghindari setiap
perbuatan-perbuatan yang bisa membuat guru marah. Itulah adab-adab penting
seorang pelajar kepada gurunya.
Dikisahkan, bahwa suatu saat terdapat pengajian umum
yang dihadiri oleh banyak orang. Di tengah-tengah pengajian tersebut, terdapat
seorang ulama hebat yang berdiri. Kemudian ketika ditanya perihal alasan
berdirinya tersebut, ia menjawab, “Saya berdiri karena ada anak guruku yang
sedang bermain di jalan, ketika aku melihatnya aku langsung berdiri, karena
menghormati guruku (orang tua anak kecil tersebut).” Selain kisah-kisah ini, di
Indonesia juga terdapat banyak ulama tersohor yang sangat memuliakan gurunya
hingga menjadikan dirinya santri yang sangat hebat dan sukses dalam menuntut
ilmu, salah satunya adalah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.
Dikisahkan bahwa selama nyantri di Sidogiri, sikap
rendah hati dan penghormatan kepada guru-gurunya sangat tampak dari perilaku
kesehariannya. Hal itu sangat terlihat ketika akan memasuki kompleks pesantren,
Syaikhona Kholil senantiasa melepas terompah (sandal)nya karena tawadhu’ kepada
penghuni kubur yang berada di samping kompleks masjid Sidogiri.
Beberapa kisah-kisah luar biasa perihal adab seorang
murid kepada guru-gurunya tersebut menjadi pengingat bagi kita semua perihal
pentingnya menghormati guru. Para ulama terdahulu sukses dalam menuntut ilmu
karena mereka sangat hormat pada gurunya, tidak pernah melawan apa yang
diperintahkan gurunya.
Demikian penjelasan perihal adab-adab seorang murid
kepada guru dan kisah-kisah ulama terdahulu dalam menghormati gurunya.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar