ASHIL AL-GHIFARI
Seorang sahabat Rasulullah Saw. bernama Ashil Al-Ghifari
suatu hari baru pulang dari Makkah. Setelah melakukan perjalanan jauh itu ia
tidak segera pulang ke rumahnya di Madinah, namun ia justru terlebih dahulu
sowan kepada Rasulullah. Sampai di rumah Rasul, ia disambut oleh Sayyidah
Asiyah istri Rasulullah, “Ceritakan kepadaku wahai Ashil, bagaimana kondisi
Makkah saat ini?” tanya Aisyah. “Aku menyaksikan betapa Makkah sekarang sudah
sangat subur serta bening aliran sungainya,” jawab Ashil. Rasulullah yang masih
berada di dalam kamar segera menimpali percakapan mereka, “Coba ulangi, Ashil.
Bagaimana kondisi Makkah terkini? “Demi Allah ya Rasulullah, Makkah tumbuh
subur dengan tanaman-tanamannya, serta tampak hijau dan sejuk dengan aliran
sungainya” Mendengar jawaban itu, Rasulullah menatap jauh ke luar rumah. Sebuah
tatapan kerinduan akan kampung halaman, “Cukup, jangan membuatku tambah
bersedih,” ucap Rasul. Cerita ini ditulis oleh Abil Wālid Muhammad bin Abdullah
Al-Arzāqi dalam Ahbāru Makkah wa mā Jā’a fihā minal Ātsār. Ia hendak
menjelaskan betapa Rasulullah dirundung rasa rindu yang teramat sangat kepada
tanah kelahirannya. Peristiwa ini telah menjadi salah satu argumen para ulama
betapa kecintaan terhadap tanah air dan tempat asal bukan saja perlu, bahkan
wajib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar