3 Peristiwa Penting Bulan Sya'ban
Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan penting karena berada di dua bulan istimewa, yakni Rajab dan Ramadhan. Dalam sebuah hadits juga disebutkan, bahwa bulan Sya'ban merupakan bulannya Nabi Muhammad.
Setidaknya, ada tiga peristiwa penting yang terdapat di bulan
Sya'ban ini. Ustadz Alvin Nur Choironi
menjelaskan bahwa tiga hal itu berdampak terhadap kehidupan umat Islam ini.
Demikian termaktub dalam artikelnya di NU Online dengan judul Beberapa
Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban Penjelasan tersebut ia kutip dari kitab Ma
Dza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
Pertama,
peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Peristiwa peralihan
kiblat ini terekam dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit,
maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
Dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an, mengutip Abu Hatim
Al-Basti, Al-Qurthubi menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw
untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan
malam nisfu Sya’ban. Ustadz Alvin menyebut bahwa peralihan kiblat ini merupakan
suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad saw.
Sementara itu, Ustadz Muhamad Abror dalam artikelnya berjudul
Peristiwa Peralihan kiblat Umat Islam di Bulan Sya'ban menjelaskan bahwa ada
empat alasan Rasulullah saw berharap kiblat dialihkan ke Makkah sebagaimana
dijelaskan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Kabir.
1. Baitul
Maqdis kiblat orang Yahudi;
2. Ka'bah
kiblat Nabi Ibrahim;
3. Kiblat
ke Ka'bah dapat menyentuh hati orang Arab untuk masuk Islam; dan
4. Harapan
kemuliaan untuk masjid di kota kelahirannya.
Kedua,
penyerahan rekapitulasi keseluruhan amal secara penuh kepada Allah swt. Mengutip
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, peristiwa itu atas dasar sebuah hadits
riwayat An-Nasa’i yang mengisahkan percakapan antara Usamah bin Zaid dan Nabi
Muhammad saw. Dalam hadits tersebut, Rasulullah saw menyebut bahwa ia banyak
berpuasa di bulan Sya'ban karena suka jika amalnya diserahkan kepada Allah swt
ketika ia dalam keadaan berpuasa.
Meskipun demikian, lanjut Ustadz Alvin,
Sayyid Muhammad Alawi menyebut ada ada sejumlah waktu lain untuk penyerahan
amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, dan setiap
pekan. Sementara catatan amal yang diserahkan langsung seketika itu juga adalah
catatan amal shalat lima waktu.
Ketiga, penurunan ayat tentang anjuran shalawat untuk
Rasulullah saw, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56 sebagai berikut.
Artinya, “Sungguh Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Karenanya, Ibnu Abi Shai Al-Yamani menyebut Sya’ban sebagai bulan
shalawat. Sebab, di bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam
Al-Mawahib, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun
pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriah.
Sumber:
https://www.nu.or.id/nasional/bulan-syaban-menyimpan-3-peristiwa-penting-bagi-umat-islam-YCydd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar