Alasan Jangan Pernah Berhenti Belajar
Di tengah laju dunia yang tak pernah berhenti berputar, ada satu hal yang menjadi kompas abadi bagi siapa pun yang ingin terus relevan: belajar. Seperti air yang mengalir menemukan celah-celah baru, pembelajaran adalah kunci untuk membuka pintu menuju peluang yang tak terbayangkan.
Tidak ada batas usia, latar belakang, atau
waktu yang bisa menghentikan seseorang dari menyerap ilmu baru. Dalam setiap
langkah kecil menuju pengetahuan, tersimpan kekuatan untuk mengubah cara
pandang, memperluas horizon, dan bahkan membentuk masa depan yang lebih cerah.
Bayangkan hidup sebagai sebuah buku dengan
halaman-halaman yang terus bertambah. Setiap pelajaran baru adalah kalimat yang
memperkaya cerita, setiap keterampilan yang dikuasai adalah bab yang memperkuat
alur. Berhenti belajar sama dengan menutup buku itu sebelum waktunya,
meninggalkan kisah yang belum selesai.
Ada alasan kuat mengapa pembelajaran
sepanjang hayat menjadi pegangan para pemikir besar: ilmu tidak hanya memberi
keunggulan, tetapi juga menjaga jiwa tetap hidup, penuh rasa ingin tahu, dan
siap menghadapi persoalan apa pun yang menghampiri kita.
Dalam Islam sendiri, setiap orang dituntut
untuk terus menimba ilmu. Sebagaimana mengutip Taqriratus Sadidah fil Masa`ilil
Mufidah karya Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al-Kaff, disebutkan bahwa
pada dasarnya Allah menciptakan makhluk-Nya agar mereka bisa mengenal dan
beribadah kepada-Nya, kunci dari ma'rifah serta ibadah adalah dengan ilmu, dan
ilmu tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan belajar.
فَاعْلَمْ أَنَّ اللهَ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِنَّمَا خَلَقَ الْخَلْقَ لِيَعْرِفُوهُ وَيَعْبُدُوهُ،
وَمِفْتَاحُ الْمَعْرِفَةِ وَالْعِبَادَةِ هُوَ الْعِلْمُ، وَلَا يَكُونُ
الْعِلْمُ إِلَّا بِالتَّعَلُّمِ
Artinya, “Ketahuilah, sesungguhnya Allah
Tabaraka wa Ta’ala menciptakan manusia itu agar mereka bisa mengenal-Nya dan
beribadah kepada-Nya, dan kunci untuk bisa ma’rifah serta ibadah adalah dengan
ilmu, maka ilmu tidak bisa ditemukan/didapatkan kecuali dengan belajar,”
(Taqriratus Sadidah, [Surabaya: Darul Ulum al-Islamiyyah, 2006] halaman 5)
Sebagaimana kita tahu, banyak sekali
dalil-dalil yang sering dijadikan sebagai dasar agar kita mau untuk terus
belajar. Baik itu dalil yang berasal dari Al-Qur’an, hadits, maupun kata-kata
motivasi dari para ulama.
Berikut ini adalah beberapa dalil yang bisa
kita jadikan penguat agar kita mau terus belajar: Baca Juga Pentingnya Belajar
Ilmu Tajwid 1. Allah akan mengangkat derajat orang berilmu Di dalam Al-Qur’an
surat Al-Mujadilah ayat ke-11, disebutkan bahwa Allah akan mengangkat dejarat
orang-orang yang berilmu.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا
يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ
اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ
دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman,
apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,”
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan,
“Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Mujadilah: 11)
2. Dimudahkan jalan menuju surga
Di dalam satu hadits, disebutkan bahwa orang
yang mencari ilmu akan dimudahkan Allah jalan menuju surga.
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا
يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya, “Barangsiapa yang berjalan mencari
ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR. Ibnu Majah)
3. Ilmu bisa menjadi amal jariyah
Ilmu yang dimiliki seseorang bisa menjadi
amal jariyah baginya. Hal ini dikarenakan ilmu yang bermanfaat menjadi salah
satu dari tiga amal yang tidak akan terputus:
قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: إِذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا ثَلَاثٍ: صَدَقَةٌ
جَارِيَةٌ أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُولَهُ (رواه
مسلم)
Artinya, “Tatkala seseorang telah meninggal
dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yakni shadaqah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya,” (HR. Imam Muslim)
Dari hadits tersebut, sungguh amat beruntung
orang-orang yang suka belajar dan kemudian mengajarkan apa yang telah ia
pelajari kepada orang lain, sehingga apa yang telah ia kuasai bisa lebih
bermanfaat lagi.
4. Orang berilmu ditakuti setan Kenapa
orang yang berilmu ditakuti oleh setan? Alasannya adalah orang yang memiliki
pengetahuan atau ilmu akan susah diganggu jika dibandingkan dengan orang yang
melakukan perkara tanpa ada ilmunya.
قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: فَقِيْهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ
(رواه الترمذي)
Artinya, “Rasulullah bersabda: ‘seorang yang
faqih (memiliki keilmuan di bidang fiqih) lebih ditakuti oleh syetan
dibandingkan dengan 1000 orang ahli ibadah (yang tanpa ilmu),” (HR. Imam
Muslim)
5. Tidak ada manusia yang lahir dalam
keadaan berilmu Ada syair Arab yang bisa menjadi pendorong seseorang agar mau
belajar terus. Berikut bunyi petikan syair tersebut:
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ
الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا
Artinya, "Belajarlah! Karena tidak ada
manusia yang dilahirkan dalam keadaan berilmu ..." (Taqriratus Sadidah,
halaman 5)
6. Ilmu bisa menjadi atribusi yang istimewa
bagi yang memilikinya
Pernyataan ini sebagaimana syair yang ada di
dalam kitab Ta'limul Muta'allim karangan Syekh az-Zarnuji.
تَعَلَّمْ فَإنَّ
الْعِلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ # وَفَضْلٌ وَعُنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ وكُنْ
مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً # مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِي بُحُوْرِ
الْفَوَائِدِ
Artinya, "Belajarlah! Karena ilmu
bagaikan perhiasan bagi pemiliknya, juga keutamaan dan tanda bagi setiap
sesuatu yang terpuji. Jadilah dirimu dapat mengambil faedah dari ilmu setiap
harinya, dan berenanglah dalam lautan kemanfatan." (Az-Zarnuji, Ta’limul
Muta’allim)
7. Mencari ilmu penuh dengan nilai ibadah
Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari di dalam
kitabnya Adabul ’Alim wal Muta’allim mengutip keterangan yang berasal dari
salah satu sahabat Nabi, Muadz bin Jabal.
وَعَنْ مُعَاذ بن جَبَل
رضي الله عنه: تَعْلَمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعْلَمُهُ حَسَنَةٌ، وَمُذَاكَرَتُهُ
تَسْبِيْحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ، وَبَذْلُهُ قُرْبَةٌ، وَتَعْلِيْمِهِ
لِمَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ
Artinya, "Dari Muadz bin Jabal
radhiyallahu 'anhu, "Pelajarilah ilmu karena mempelajarinya adalah suatu
kebaikan, membahasnya adalah tasbih (bentuk mengagungkan Allah), mencarinya
adalah jihad, memberikannya adalah ibadah, dan mengajarkannya kepada orang yang
belum mengetahuinya adalah sedekah," (Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari,
Adabul ‘Alim wal Muta’allim, [Jombang: Maktabah at-Turost al-Islami], halaman
23)
Semoga dengan memahami dan menyimak
penjelasan yang telah disampaikan di atas, kita semakin termotivasi untuk terus
menimba ilmu tanpa henti sepanjang hayat. Wallahu a’lam.
Semoga
bermanfaat
Posting Komentar untuk "Jangan Pernah Berhenti Belajar, Berikut Alasannya"