PENTINGNYA MOTIVASI
Bagaimana pelajar zaman sekarang? Apakah dengan meningkatnya perkembangan teknologi membuat mereka semangat belajar? Bagaimana dampak seandainya tidak mempertahankan motivasi? Apa saja faktor-faktor penyebab turunnya motivasi? Mari kita bahas pada artikel berikut ini!
Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan
belajar, bahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan
hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh
faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan
hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk
memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004: 44), kecerdasan
intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah
sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan
emosional atau Emotional Quotient (EQ)
yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan
hati, mengatur suasana hati (mood), berempati
serta kemampuan bekerja sama.
Menurut W.S Winkel (2004:526) motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan belajar.
Sehingga motivasi belajar adalah serangkaian dorongan atau daya penggerak yang
berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar untuk melakukan aktivitas
belajar sehingga menimbulkan perubahan dari tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar agar dapat tercapai. Motivasi belajar ini sangatlah penting karena
motivasi sebagai pendorong kita agar rajin atau semangat dalam menjalani proses
untuk segera mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar juga merupakan
salah satu solusi menghadapi rasa malas, walaupun tentu saja rasa malas kadang
masih datang tetapi motivasi belajar akan mehalangi kita untuk terus-terusan
terlena dengan rasa malas tersebut. Apalagi siswa zaman sekarang yang katanya
kalau tidak diberi tugas oleh gurunya maka tidak belajar atau hanya belajar
saat ada ulangan saja, itu saja sudah lebih baik bahkan ada yang mau ulangan
tetapi tetap tidak belajar sungguh-sungguh, hanya yang penting belajar bukan
belajar itu penting. Selain rasa malas ada godaan lain seperti bermain dengan
teman, menonton TV dan HP yang menjadi godaan terbesar pelajar zaman sekarang.
Kurangnya motivasi belajar menimbulkan beberapa dampak yang tentunya dapat
mempengaruhi dan menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia.
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar,
sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya
motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak
dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi)
tidak akan berhasil dengan maksimal. Pandemi COVID-19 sudah kita lewati tetapi
tidak dengan dampaknya, salah satu dampaknya adalah siswa atau pelajar terbiasa
bergantung dengan HP. Pembelajaran online dengan
Zoom atau dengan tugas yang diberikan guru lalu dikumpulkan dirasa kurang
efektif, karena penyampaiannya tidak secara langsung sehingga anak atau siswa
mungkin merasa jenuh dan banyak yang kurang memahami materi yang diberikan, dan
mereka merasa kurang leluasa dalam bertanya atau ingin berdiskusi. Singal
menjadi salah satu hambatan pembelajaran sehingga mengkibatkan banyak siswa
yang enggan mengerjakan atau memahami materi yang diberikan, tetapi Karena saat
pembeljaran online mereka di fasilitasi HP atau perangkat digital lainnya
sehingga mereka tergoda menggunakannya tidak untuk belajar melainkan untuk hal
lain yang kurang bermanfaat seperti bermain. Bermain memang dibutuhkan tetapi
di saat yang tepat, jika saat belajar online mereka
malah bermain maka itu tidak dibenarkan dan kebiasaan itu terbawa saat
pembelajaran sudah normal kembali. Kebiasaan tersebut memunculkan kebiasaan
buruk, yaitu menunda-nunda. Menunda-nunda adalah sinyal bahwa motivasi kita
sudah mulai turun. Akan ada alasan saat kita menunda-nunda, mengikuti keinginan
diri (hawa nafsu) untuk santai atau enggan menghadapi sesuatu yang berat. Ini
adalah tanda-tanda kita harus mempertahankan motivasi pada level terbaik. Jika
sudah turun, bangkitkan kembali motivasi kita, dan pertahankanlah.
Anak-anak zaman sekarang terlanjur terlena dengan HP
yang membuat mereka kehilangan minat dalam belajar, selain itu ada
faktor-faktor lain yang menyebakan kurangnya motivasi belajar, yaitu:
1. Faktor diri sendiri
- Tidak punya cita-cita yang
jelas. Tanpa cita-cita, tak akan ada mimpi yang ingin diwujudkan.
Cita-cita adalah target yang harus dicapai dan arah yang harus dituju.
Untuk apa belajar jika tak ada cita yang didamba. Itulah yang sering
dialami sebagian orang.
- Tidak percaya diri. Orang yang
merasa dirinya tidak pintar, telat mikir, dan sejenisnya akan segan ketika
harus belajar. Mereka tidak percaya diri dengan potensi yang dimiliki.
Apalagi ketika mereka membanding-bandingkan dengan kemampuan
teman-temannya yang dianggap lebih pintar. Perasaan minder itu akan
semakin berkembang dan membuat mereka semakin malas belajar.
2. Faktor lingkungan
- Pergaulan yang
tidak mendukung. Dengan siapa kita bergaul menentukan akan menjadi apa
diri kita nanti. Jika kita bergaul dengan orang yang lebih suka
menghabiskan waktu untuk nongkrong, bermain-main, hura-hura dan sebagainya
maka kita akan terbawa. Belajar akan menjadi hal terakhir yang akan
dilakukan.
3. Faktor keluarga
- Keluarga yang
tidak harmonis akan mengganggu konsentrasi belajar. Permasalahan keluarga
akan “merusak suasana” dan membuat kondisi tidak nyaman. Dukungan dan
bimbingan yang diharapkan dari keluarga pun tak ada. Mereka lebih sibuk
memikirikan permasalahannya sendiri.
- Harapan
orang tua yang terlalu tinggi atau rendah. Setiap orang tua pasti
punya harapan kepada anak-anaknya. Bila harapan orang tua terlalu tinggi
maka akan menjadi beban berat untuk anaknya. Akhirnya si anak akan merasa
terbebani dengan target dari orang tuanya. Ada juga orang tua yang terlalu
rendah membuat harapan untuk anaknya. Hal ini akan mengakibatkan si anak
kurang termotivasi untuk belajar giat karena tak punya target yang tinggi.
Mungkin targetnya hanya sekedar lulus sekolah saja, entah nilainya berapa
atau dengan cara apa dia lulus tak begitu diperhatikan.
Ternyata banyak sekali faktor yang menyebabkan
kurangnya motivasi belajar, terutama pada anak zaman sekarang. Mereka hidup di
dunia yang serba mudah, walaupun banyak kasus yang berbeda beda tetapi
teknologi memang berperan penting. Teknologi memang membantu kita tetapi dapat
menjerumuskan kita juga, sehingga peran orang tua memang sangat penting untuk
mempertahankan motivasi pada anak. Seperti dengan sering bertanya pada anak
atau dalam kata lain memberikan perhatian, memberikan dukungan, dukung bakat
atau hal yang anak sukai, memberi reward atas
usahanya, dll. Selain dari orang tua, peran guru juga perlu untuk menaikkan
motivasi anak di sekolah dengan: cara mengajar yang menyenangkan, karena
menjadi guru yang disukai anak akan membuat anak semangat ke sekolah. Cara yang
lain itu dengan memberi hadiah jika mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas
atau pekerjaan. Kita harus punya tujuan untuk menaikan motivasi kita sendiri
selain dari orang lain, ingat apa yang kita lakukan untuk apa, jawaban itu ada
dalam diri kita masing-masing, dan kita pasti punya tujuan. Coba pikirkan
teman-teman! Terkadang kita juga harus bisa memahami diri sendiri, apa yang
kita inginkan, dan apa yang ingin kita raih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar