Al-Qur’an
adalah kitab suci umat Islam yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun1. Al-Qur’an
terbagi dalam 114 surah yang terdiri dari lebih dari 6.200 ayat
Al-Qur’an
adalah sumber petunjuk, hikmah, dan rahmat bagi umat manusia. Allah SWT
berfirman: (Q.S.Al-isra’ ayat 9)
اِÙ†َّ Ù‡ٰذَا الْÙ‚ُرْاٰÙ†َ ÙŠَÙ‡ْدِÙŠْ Ù„ِÙ„َّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَÙ‚ْÙˆَÙ…ُ ÙˆَÙŠُبَØ´ِّرُ
الْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ الَّذِÙŠْÙ†َ ÙŠَعْÙ…َÙ„ُÙˆْÙ†َ الصّٰÙ„ِØٰتِ اَÙ†َّ Ù„َÙ‡ُÙ…ْ اَجْرًا ÙƒَبِÙŠْرًاۙ
Sesungguhnya
Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka
ada pahala yang sangat besar
Rasulullah
SAW bersabda: Bacalah Alqur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat
bagi para pembacanya di hari kiamat. (H.R. Muslim)
Mencintai
Al-Qur’an adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Namun, mencintai Al-Qur’an
bukan hanya sekadar diucapkan dengan lisan, melainkan harus dibuktikan dengan
perbuatan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencintai
Al-Qur’an dengan memaknai dan memahami kandungannya.
1. Memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang paling utama
dan paling mulia. Membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar melafalkan
huruf-hurufnya, melainkan juga harus dengan tartil (teratur dan indah) dan
tajwid (mengikuti aturan bacaan). Selain itu, membaca Al-Qur’an juga harus
disertai dengan memahami makna dan kandungan ayat-ayatnya.
Memahami makna dan
kandungan Al-Qur’an akan membuka pintu keindahan dan keajaiban Al-Qur’an. Kita
akan menemukan berbagai macam hikmah, nasihat, kisah, perintah, larangan,
janji, ancaman, dan lain-lain yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kita juga akan
mengenal lebih dekat sifat-sifat Allah SWT, ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW,
hakikat kehidupan dunia dan akhirat, serta tujuan penciptaan manusia.
Memahami makna dan kandungan
Al-Qur’an juga akan membantu kita untuk merenungi dan menghayati pesan-pesan
yang disampaikan oleh Allah SWT. Kita akan merasakan kedekatan dengan Allah
SWT, kecintaan kepada Rasulullah SAW, keimanan kepada hari akhir, serta
kepatuhan kepada syariat Islam.
2. Memahami keagungan dan kemukjizatan
Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang
tidak ada bandingannya di dunia ini. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan
oleh Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur’an adalah kitab yang
tidak bisa ditiru oleh siapa pun, baik secara lahir maupun batin.
Allah SWT berfirman:
Ù‚ُÙ„ْ Ù„َّÙ‰ِٕÙ†ِ اجْتَÙ…َعَتِ الْاِÙ†ْسُ ÙˆَالْجِÙ†ُّ
عَÙ„ٰٓÙ‰ اَÙ†ْ ÙŠَّØ£ْتُÙˆْا بِÙ…ِØ«ْÙ„ِ Ù‡ٰذَا الْÙ‚ُرْاٰÙ†ِ Ù„َا ÙŠَØ£ْتُÙˆْÙ†َ بِÙ…ِØ«ْÙ„ِÙ‡ٖ ÙˆَÙ„َÙˆْ
Ùƒَانَ بَعْضُÙ‡ُÙ…ْ Ù„ِبَعْضٍ ظَÙ‡ِÙŠْرًا
Katakanlah, “Sungguh, jika manusia dan jin
berkumpul untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak
akan dapat mendatangkan yang serupa dengannya, sekalipun mereka membantu satu
sama lainnya.” (Q.S.Al-Isra’ ayat 88)
Al-Qur’an memiliki banyak
kemukjizatan yang menunjukkan kebenaran dan keagungannya. Di antaranya adalah:
Kemukjizatan bahasa.
Al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang sangat indah, fasih, jelas, padat, dan
berirama. Al-Qur’an juga memiliki keseimbangan antara makna dan bentuk, antara
isi dan gaya, serta antara keindahan dan kekuatan. Al-Qur’an juga memiliki
berbagai macam balaghah (seni berbicara) yang menambah kekayaan dan
kecemerlangan bahasanya.
Kemukjizatan ilmu.
Al-Qur’an memiliki banyak informasi yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu,
seperti ilmu alam, ilmu sosial, ilmu sejarah, ilmu jiwa, dan lain-lain.
Al-Qur’an juga memiliki banyak informasi yang belum diketahui oleh manusia pada
zaman turunnya, tetapi kemudian terbukti kebenarannya oleh penemuan-penemuan
ilmiah modern.
Kemukjizatan hukum.
Al-Qur’an memiliki sistem hukum yang sempurna, adil, dan universal. Al-Qur’an
mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun sosial,
baik secara lahir maupun batin, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an juga
memberikan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia, baik yang
bersifat umum maupun khusus.
Kemukjizatan sejarah.
Al-Qur’an memiliki banyak kisah yang berkaitan dengan sejarah umat-umat
terdahulu, seperti kisah Nabi-nabi dan Rasul-rasul, kisah bangsa-bangsa yang
binasa karena mendustakan risalah Allah SWT, kisah perjuangan kaum muslimin
melawan musuh-musuhnya, dan lain-lain. Al-Qur’an juga memberikan pelajaran dan
hikmah dari kisah-kisah tersebut, serta memberikan ramalan tentang masa depan
umat manusia.
Memahami keagungan dan
kemukjizatan Al-Qur’an akan menambah rasa kagum dan hormat kita kepada
Al-Qur’an. Kita akan menyadari bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang luar biasa dan
tidak ada tandingannya. Kita juga akan menyadari bahwa Al-Qur’an adalah kitab
yang benar dan berasal dari Allah SWT.
3. Memperbanyak membaca sejarah para sahabat,
ulama salaf, dan ahli
Al-Qur’an
Para sahabat adalah
generasi pertama yang menerima wahyu Al-Qur’an dari Nabi Muhammad SAW. Mereka
adalah orang-orang yang paling mencintai Al-Qur’an dan paling mengamalkannya
dalam kehidupan mereka. Mereka sangat antusias dan semangat dalam membaca,
menghafal, memahami, merenungi, dan mengimplementasikan Al-Qur’an.
Salah satu contoh dari para
sahabat adalah Abu Abdurrahman al-Sulami. Dia mengatakan bahwa para sahabat
belajar kepada Nabi Muhammad SAW sepuluh ayat, mereka tidak akan mempelajari
sepuluh ayat berikutnya kecuali mereka memahami kandungan ayat tersebut dan
mengamalkannya2.
Para ulama salaf adalah
generasi setelah sahabat yang meneruskan warisan ilmu dan amal dari para
sahabat. Mereka juga sangat mencintai Al-Qur’an dan sangat rajin dalam
membacanya. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengkaji, menafsirkan,
menjelaskan, dan menulis tentang Al-Qur’an.
Salah satu contoh dari para
ulama salaf adalah Imam al-Nawawi. Dia menceritakan bahwa terdapat sebagian
tabi’in yang sehari-harinya membaca Al-Qur’an hingga mengkhatamkannya dalam sehari
bahkan ada yang mengkhatamkannya di antara waktu dhuhur dan ashar.
Para
ahlu Al-Qur’an adalah orang-orang yang mengkhususkan diri dalam mempelajari dan
mengamalkan Al-Qur’an. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keilmuan,
kecakapan, dan ketakwaan dalam berhubungan dengan Al-Qur’an. Mereka adalah
orang-orang yang menjadi panutan dan teladan bagi umat Islam dalam hal
mencintai Al-Qur’an.